Opsi adalah salah satu instrumen keuangan yang sering dimiliki oleh investor untuk menjaga nilai asetnya. Institusi keuangan dan investor perlu melakukan valuasi harga yang bersifat no arbitrage sehingga tidak ada satu pihak yang selalu untung atau selalu rugi. Harga tersebut dapat membantu mereka mengambil keputusan dalam melakukan transaksi. Formula Black-Scholes adalah salah satu model penentuan harga opsi Eropa, tetapi memerlukan asumsi volatilitas return yang konstan. Berdasarkan pengamatan, return saham memperlihatkan volatility clustering dan berdistribusi ekor tebal. Model time series Autoregressive Conditional Heteroskedasticity (Engle, 1982) dan Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity (Bollerslev, 1986) dapat menangkap peristiwa volatility clustering dan memperkenankan inovasi distribusi. TGARCH-M(1,1) adalah salah satu varian dari model GARCH yang dimodelkan untuk membedakan pengaruh dari berita baik dan berita buruk terhadap volatilitas return saham serta menggunakan kompensasi pengambilan risiko risk premium dalam model return. Penentuan harga opsi menggunakan TGARCH-M(1,1) lebih baik daripada formula Black-Scholes karena menggunakan volatilitas return saham yang dinamik. Kemudian digunakan inovasi Generalized Error Distribution untuk dibandingkan dengan inovasi Gaussian.