Salah satu masalah dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya adalah adanya kongesti barang. Kongesti tersebut disebabkan oleh pesatnya perkembangan arus peti kemas pada Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pusat perdagangan di Kawasan Indonesia Timur (KIT) yang tidak diikuti dengan perkembangan infrasturktur penunjang pelabuhan yang selama ini ditunjang oleh moda transportasi truk. Kemacetan terjadi ketika truk secara bersamaan mengangkut barang atau peti kemas dari depo menuju ke pelabuhan. Akibat kemacetan tersebut, biaya operasional angkutan truk mengalami kenaikan. Permasalahan tersebut diselesaikan dengan cara pengadaan sarana transportasi berupa kereta barang yang dibangun melalui sisi laut. Salah satu jalur kereta yang akan dibangun adalah rute stasiun TPS menuju Kalianak dan sebaliknya. Penulis pada tugas akhir desain ini akan melakukan perancangan struktur atas dan struktur bawah jembatan kereta barang yang menghubungkan stasiun TPS dan Kalianak.
Struktur atas yang dirancang merupakan jembatan baja yang didesain menggunakan metode Load and Resistance Factor Design (LRFD). Desain struktur baja jembatan meliputi desain kombinasi pelengkung dan rangka baja, sambungan baut, sambungan las, pilar beton berongga, dan pilar beton pejal. Proses desain terdiri dari pembebanan, pemodelan, serta detail desian. Proses pemodelan struktur atas dilakukan dengan menggunakan SAP2000 untuk rangka jembatan, CSI Column untuk pilar jembatan berongga, dan PCA Column untuk pilar jembatan pejal. Hasil yang didapatkan dari proses desain adalah konfigurasi dan profil dari penampang struktur jembatan, jumlah dan konfigurasi baut untuk sambungan tipe baut, konfigurasi dan panjang pengelasan untuk sambungan tipe las, dimensi penampang pilar, serta detail tulangan dari pilar.
Struktur bawah yang dirancang merupakan pondasi tiang pancang dalam dengan kepala tiang. Desain struktur bawah meliputi analisis daya dukung aksial tiang tunggal, lateral tiang tunggal, analisis kelompok tiang, detail desain kepala tiang, dan analisis penurunan kepala tiang. Pondasi tiang dirancang menggunakan metode Allowable Stress Design (ASD) berdasarkan spesifikasi hasil beban analisis struktur atas untuk beban layan. Pemodelan dari pondasi jembatan menggunakan peranti lunak Ensoft L-Pile untuk pemodelan beban lateral pada tiang tunggal dan Ensoft
G-Pile untuk pemodelan kelompok tiang berdasarkan batasan defleksi. Setelah didapatkan konfigurasi serta jumlah tiang, desain dilakukan terhadap kepala tiang untuk mendapatkan dimensi serta tulangan lentur dengan perhitungan manual dan bantuan peranti lunak SAFE sebagai pemeriksaan tambahan.Analisis penurunan tanah dilakukan dengan batasan berdasarkan spesifikasi operasional.