digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dendrobium leporinum merupakan salah satu jenis anggrek epifit yang berasal dari dataran rendah Maluku. Di habitat aslinya, populasi anggrek ini mulai mengalami penurunan akibat eksploitasi berlebihan dan kerusakan habitat. Oleh karena itu, diperlukan metode mikropropagasi yang efektif dalam upaya konservasi dan pelestarian anggrek ini. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan kombinasi 6benzilaminopurin (BAP) dan/atau air kelapa optimal yang dapat menginduksi tunas aksiler serta membandingkan dua medium basal yang mengandung ekstrak pisang atau air kelapa untuk diferensiasi kalus dan protocorm-like body (PLB) Dendrobium leporinum menjadi plantlet. Dalam penelitian ini, eksplan yang digunakan adalah plantlet yang dikultur dalam medium basal Vacin-Went (VW) cair dengan penambahan 20 g/L sukrosa, 5 mg/L BAP, dan 15% (v/v) air kelapa di rotary shaker selama sembilan minggu. Eksplan yang telah menumbuhkan tunas aksiler kemudian dipindahkan ke dalam medium VW padat yang ditambahkan BAP (0, 5, atau 10 mg/L) dengan atau tanpa penambahan 15% (v/v) air kelapa. Sementara itu, kalus dan PLB yang terbentuk pada eksplan dipindahkan ke dalam medium Murashige-Skoog (½MS) padat dengan penambahan 20 g/L sukrosa dan 50 g/L pisang ambon atau 30 g/L sukrosa, 10% (v/v) air kelapa, dan 2 mg/L BAP. Pengamatan yang dilakukan adalah multiplikasi tunas aksiler dan diferensiasi kalus-PLB menjadi plantlet. Analisis statistik dilakukan dengan uji Kruskal-Wallis dan Dunn's post-hoc test (p