digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

1988 Teddy Sofyandi basuni
PUBLIC Alice Diniarti

Pelapisan ulang pada suatu perkerasan jalan dapat mempengaruhi parameter struktur perkerasan yang dapat dianalisa dari besarnya lendutan maksimum serta cekungan lendutan yang terjadi akibat pembebanan as standar. Untuk menelaah perubahan kekuatan struktur yang terjadi pada jalan-jalan yang termasuk dalam proyek-proYek peningkatan jalan bantuan Bank Dunia di Jawa Barat, telah dilakukan pengukuran lendutan dengan mempergunakan alat Benkelman beam. Hasil pengukuran menunjukkan adanya penurunan lendutan maksimum yang terjadi dibanding sebelum dilakukan pelapisan ulang. Disamping itu, dari bentuk yang diukur, peningkatan jari-jari lengkung minimum telah diamati. Namum, bila dibandingkan dengan kurva reduksi lendutan teoretis yang diusulkan oleh CORNE (1983), pencapaian reduksi lendutan masih menghasilkan sebaran yang cukup besar. Dari hasil pembacaan cekungan lendutan ditentukan besaran Indeks Lengkung Permukaan (Surface Curvature Index), yang digunakan untuk menelaah tempat yang lemah dalam struktur perkerasan. Pengkajian lebih lanjut terhadap parameter struktur lainnya seperti modulus tanah dasar, secara umum memperlihatkan adanya peningkatan. Besarnya lendutan maksimum juga digunakan untuk memperkirakan umur sisa perkerasan, namun dari hasil plot antara lendutan maksimum dan jumlah kumulatif beban standar, sebagian besar titik tidak menghasilkan umur sisa seperti yang diharapkan. Besarnya regangan tarik maksimum dihitung berdasarkan jari-jari lengkung minimum yang terjadi pada tiap seksi dan hasil ini dibandingkan dengan regangan tarik maksimum teoretis. Pada semua seksi yang diteliti terlihat bahwa regangan tarik maksimum yang terjadi telah melampaui regangan tarik yang diijinkan untuk jenis material pelapisan yang digunakan. Dari seluruh analisa secara umum dapat disimpulkan bahwa pelapisan ulang dapat meningkatkan batik kekuatan struktur maupun pelayanan jalan yang bersangkutan, namum hasil yang diperoleh tidak selalu seperti yang diharapkan karena banyaknya variabel yang mempengaruhi seperti kondisi lingkungan dan kondisi perkerasan jalan lama, yang dapat dikatakan mempunyai variasi yang sangat besar.