digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

1988 Carolus b. Setjadingrat
PUBLIC Alice Diniarti

Perhatian pada endapan tebal lempung lunak yang terbentuk pada jaman geologis muda di daerah bekas danau Bandung meningkat, terutama pada saat akan dibangunnya Jalan Tol Bebas Hambatan Padalarang-Cileunyi pada alinemen yang melintasi endapan tersebut. Perilaku tidak biasa didapatkan pada lempung tersebut, dengan kadar air yang sangattinggi dan berat jenis yang rendah namun memiliki stabilitas yang cukup baik. Struktur dan perilaku lempung yang membentuk endapan tersebut sangat dipengaruhi oleh sejarah geologis daerah tersebut. bahan dasar yang berupa material gunung api dan proses Pelapukan dalam iklim tropis menyebabkan terjadinya pembentukan mineral lempung halloysite dan allophane, dan berkembangnya silika diatom dalam jumlah yang cukup berarti. Kesemuanya ini mengakibatkan terbentuknya susunan partikel-partikel tanah yang sangat berrongga. Sebagai akibat adanya mineral lempung yang terkandung, plastisitas lempung Bandung sangat peka terhadap Cara pengujiannya, terutama terhadap pengeringan pada benda uji. Nilai batas cair dan batas plastisnya menurun sangat besar apabila tanah tersebut mengalami pengeringan sebelum diuji. Analisis stabilitas timbunan yang dibangun di atas endapan ini, dengan menggunakan metoda analisis kekuatan total dan metoda analisis kekuatan efektiv, menunjukkan bahwa stabilitas bukan merupakan masalah untuk timbunan dengan ketinggian kurang dari sekitar 9 m. Di lain pihak, analisis tersebut menunjukkan diperlukannya suatu sarana perkuatan untuk timbunan dengan ketinggian lebih dari 10 m, tergantung dari kecepatan penimbunan, sehingga faktor keamanan terhadap stabilitas minimum yang memadai dapat dipertahankan.