digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Baseflow merupakan komponen aliran sungai yang berasal dari pelepasan air tanah dan berkontribusi penting dalam aliran sungai terutama ketika presipitasi rendah. Besarnya baseflow perlu diperkirakan untuk mengetahui kapasitas DAS Citarum Hulu dalam memenuhi fungsi hidrologi. Pemisahan baseflow pada penelitian ini dilakukan dengan metode filter digital rekursif yang dikembangkan oleh Dr. K. Eckhradt. Data yang digunakan berupa debit harian sungai periode 1918-1935 dan 1976-2015 yang berasal dari Stasiun Hidrometri Nanjung yang terletak di hilir DAS Citarum Hulu. Nilai baseflow tahunan DAS Citarum Hulu pada periode 1918/19-1934/35 berada pada rentang antara 32,53 m3/detik hingga 64,84 m3/detik, dan pada periode 1976/77-2014/15 memiliki rentang 29,52 m3/detik hingga 129,86 m3/detik. Uji Spearman-Conley (?=5%) terhadap nilai baseflow tahunan menunjukan tidak adanya korelasi ataupun tren yang signifikan pada kedua periode. Uji Kolmogorov-Smirnov (?=5%) menunjukan distribusi baseflow harian yang berbeda antara kedua periode. Variabilitas baseflow DAS Citarum Hulu tidak terlepas dari pengaruh variabilitas iklim dan perubahan tutupan dan tata guna lahan. Masing-masing faktor tersebut memiliki pengaruh; dengan Indonesia yang diapit oleh Samudra Hindia dan Samudra Pasifik, dan dengan semakin pesatnya pembangunan di wilayah DAS Citarum Hulu. Potensi penurunan kontribusi baseflow DAS Citarum Hulu dapat berimplikasi pada kekeringan di musim kemarau serta berpengaruh terhadap kesejahteraan hidup masyarakat yang bergantung pada sungai tersebut. Maka dari itu, perlu dilakukan pengelolaan sumber daya air dan konservasi DAS yang terpadu dan berkelanjutan sebagai solusi dari penurunan baseflow sehingga kualitas, kuantitas, dan kontinuitas sumber daya air dapat terjaga.