Kenaikan pertumbuhan industri manufaktur menuntut industri untuk selalu meningkatkan
kegiatan operasional guna memberikan kualitas produk yang sesuai dengan kebutuhan
konsumen. Saat ini, perusahaan bukan hanya berfokus pada kuantitas produk melainkan
kualitas dari produk tersebut. Metode yang biasa digunakan dalam pengendalian untuk
proses inspeksi penerimaan produk yaitu sampling penerimaan. Akan tetapi, metode ini
masih terdapat kekurangan yaitu dalam melakukan perhitungan asumsi yang digunakan
yaitu inspeksi sempurna atau bebas dari kesalahan di mana pada dasarnya manusia tidak
terlepas dari kesalahan. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah tersebut maka dilakukan
pengembangan model matematis rencana sampling yang berfokus pada rencana sampling
tunggal dengan mempertimbangkan kesalahan inspeksi.
Pengembangan model matematis yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan
mengintegrasikan rumus kesalahan klasifikasi menggunakan referensi dari Statistical
Research Group, Columbia University. Terdapat dua nilai kesalahan yang dipertimbangkan
yaitu 𝑒1 dan 𝑒2, sehingga rumus pengembangan model matematis untuk probabilitas
penerimaan yaitu 𝑃𝑎𝑒 = Σ (
𝑛
𝑑
𝑐 )
𝑑=0 (𝑝∗)𝑑(1 − 𝑝∗)𝑛−𝑑. Ukuran kinerja yang digunakan untuk
melakukan evaluasi rencana sampling yaitu kurva operating characteristic (OC), average
outgoing quality (AOQ), dan average total inspection (ATI). Nilai probabilitas kesalahan
yang digunakan pada penelitian ini yaitu 0.001 dan 0.01. Selanjutnya dilakukan pengolahan
data rencana sampling berdasarkan tiga jenis risiko yaitu risiko produsen, risiko konsumen,
dan risiko produsen dan konsumen.
Berdasarkan hasil dari pengolahan data, diperoleh bahwa terdapat perbedaan antara asumsi
inspeksi sempurna dengan mempertimbangkan kesalahan manusia. Semakin besar nilai
probabilitas kesalahan, maka semakin sedikit jumlah penerimaan sampel yang diterima
sehingga berdampak pada AOQ dan ATI yang dapat mempengaruhi total biaya yang harus
dikeluarkan perusahaan. Pada penelitian ini, peneliti juga melakukan analisis sensitivitas
untuk setiap parameter yaitu α, β, AQL, dan LQL terhadap perubahan probabilitas parameter
kesalahan (0.0001, 0.0005, 0.001, 0.005, 0.01, dan 0.05) untuk setiap ukuran kinerja. Hasil
analisis sensitivitas menunjukkan bahwa terdapat perubahan yang signifikan untuk setiap
ukuran kinerja saat perubahan parameter probabilitas kesalahan menjadi 0.05 untuk seluruh
parameter.