Ekosistem pesisir dan laut menyediakan berbagai macam jasa lingkungan, seperti melindungi daratan dari kenaikan muka air laut, mencegah erosi pantai, habitat bagi spesies komersil penting yang mempengaruhi kehidupan manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain itu, ekosistem pesisir dan laut berperan penting dalam mitigasi perubahan iklim dengan menyerap karbon dioksida (CO2) dari atmosfer dan laut (dikenal sebagai Ekosistem Karbon Biru), dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan hutan daratan. Valuasi jasa ekosistem penting dilakukan untuk menunjukan pentingnya jasa ekosistem dalam kehidupan manusia dan akan sangat berpengaruh jika ekosistem tersebut terdegradasi atau hilang. Pemetaan jasa ekosistem merupakan tahap penting dalam valuasi, karena dapat memperlihatkan informasi penting jasa ekosistem pada daerah tertentu dalam skala besar. Valuasi jasa karbon biru membutuhkan beberapa parameter penting, yaitu kapasitas mangrove dan lamun dalam menyerap dan menyimpan karbon, serta parameter ekonomi yang terdiri dari harga pada pasar karbon dan tingkat bunga diskonto. Stok karbon ekosistem Karbon Biru diestimasi melalui survey lapang dengan menghitung biomassa mangrove dan lamun serta pengambilan sampel sedimen untuk dianalisis di laboratorium. Hasil valuasi menunjukan jasa ekosistem karbon biru di Pulau Pramuka-Panggang sebesar € 301.892 atau Rp 4.334.816.329. Hasil valuasi ini diharapkan dapat dijadikan referensi untuk menilai pentingnya jasa ekosistem penyerapan karbon dalam mitigasi perubahan iklim di pulau kecil.