digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2018 TA PP ANDRIANTO 1-ABSTRAK.pdf
PUBLIC Taupik Abidin

Mayoritas dari bisnis di dunia didominasi oleh UKM (Usaha Kecil Menengah) yaitu sekitar 99% dari total usaha. Hal ini juga berlaku di Indonesia, di mana 999% dari total usaha adalah UKM, dan juga merekalah yang berkontribusi sebesar 60% dari total PDB (Produk Domestik Bruto). Dengan kata lain, UKM sangat berharga bagi perkembangan ekonomi suatu negara Tapi, kebanyakan dari UKM tidak memiliki strategi dan aktifitas pemasaran yang spesifik. UKM tidak dapat menggunakan strategi pemasaran yang tradisional tapi mereka tetap membutuhkan manajemen brand. Itu menjadi suatu masalah karena UKM memiliki sumber daya yang kecil sedangkan membangun sebuah brand membutuhkan sumber daya yang banyak. Perusahaan pakaian olahraga yang besar seperti Nike dan Adidas sudah memiliki kesadaran akan brand yang tinggi dan manajemen brand yang lebih baik daripada UKM. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana proses brand yang harus UKM lakukan. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti akan mengenalkan dan mengimplementasikan proses brand yang cocok untuk UKM karena kebanyakan dari proses brand yang beredar di literatur adalah untuk perusahaan yang besar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu metode wawancara mendalam yang dilakukan dari 11 juni hingga 16 juli kepada 10 orang dengan 7 orang yang memiliki dasar pendidikan bisnis dan 3 orang yang tidak memiliki dasar pendidikan bisnis. Berdasarkan hasil dari penelitian ini, UKM seharusnya tidak banyak memikirkan tentang brand dahulu, tetapi mereka harus fokus dan berpikir bagaimana mengembangkan produknya untuk dapat meningkatkan sumber dayanya termasuk modalnya. Tetapi dalam mengembangkan produknya, pelaku UKM dapat mengsinkronisasi brand-nya ke konsep produk dan ide-idenya. Dalam melakukan brand assessment, UKM dapat mengabaikan beberapa lembar kerja yang tidak sesuai dan tidak dapat diimplementasikan terhadap kondisi UKM tersebut. UKM juga dapat mengabaikan lembar kerja brand credential, karena UKM belum mempunyai penghargaan, lisensi, sertifikasi, dll. Tetapi seiring dengan berjalannya waktu, brand credential itu penting untuk perusahaan besar, jadi UKM dapat mengimplementasikannya secara bertahap. Penelitian ini dapat bermanfaat bagi empunya perusahaan dan pelaku UKM ketika mereka ingin melakukan proses brand bagi UKM-nya