digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Metode Prosedur Mekanistik Austroads 2011 merupakan metode yang menggunakan pendekatan analitis, dimana pemodelan strukturalnya adalah multilayers dengan perhitungannya berdasarkan pada tegangan (stress), regangan (strain) dan perubahan bentuk (deformation) akibat beban yang ada. Untuk mengetahui tegangan dan regangan suatu struktur perkerasan harus diketahui berapa nilai dari Modulus Elastisitas (E) dan Angka Poisson (μ) dari tiap lapis perkerasan. Nilai dari Modulus Elastisitas (E) dan Angka Poisson (μ) dapat ditentukan dengan melakukan analisis lendutan. Dengan pendekatan analitis, maka Metode Prosedur Mekanistik Austroads 2011 dapat menggambarkan kondisi asli perkerasan. Perhitungan evaluasi struktural perkerasan dengan metode Bina Marga 2013 menggunakan metode analitis dengan penyesuaian untuk kondisi iklim dan pembebanan di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah Melakukan analisis kondisi struktural perkerasan dengan data lendutan hasil pengukuran Falling Weight Deflectometer (FWD) pada studi kasus Jalan Nasional Pantura Ruas Palimanan-Cirebon dan Jalan Nasional Bandung-Purwakarta. Dari hasil analitis meode Austroads 2011 dengan prosedur mekanistik umum (GMP) bantuan program CIRCLY dengan pemodelan perkerasan 4 lapis Ruas Jalan Palimanan - Cirebon memerlukan tebal lapis tambah 40-60 mm dengan lapis tambah jenis lapis perkerasan AC-WC untuk umur rencana 5 tahun. Pada Ruas Jalan Bandung-Purwakarta memerlukan tebal lapis tambah 40 mm dengan lapis tambah jenis lapis perkerasan AC-WC untuk umur rencana 5 tahun. Dari hasil analisi metode Bina Marga 2013 diperoleh kebutuhan tebal lapis tambah (overlay) keseluruhan segmen ruas jalan Palimanan-Cirebon memerlukan tebal lapis tambah 60 mm dengan jenis lapis perkerasan AC-WC yaitu untuk umur rencana 5 tahun. Pada Ruas Jalan Bandung-Purwakarta dari hasil analitis dengan metode chart memerlukan tebal lapis tambah 90 mm dengan lapis tambah jenis lapis perkerasan AC-WC untuk umur rencana 5 tahun. Dapat disimpulkan metode Austroads dan metode Bina Marga 2013 sama-sama menggunakn metode analisis mekanistik. Pada metode Bina Marga dilakukan penyesuaian terhadap kondisi beban dan iklim yang terjadi di Indonesia.