digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Metoda magnetotellurik (MT) merupakan salah satu metoda eksplorasi geofisika yang memanfaatkan medan elektromagnetik (EM) alam yang memiliki rentang frekuensi 10-5 Hz – 104 Hz. Dari pengukuran gelombang EM ini, diperoleh respon sifat fisis (tahanan-jenis semu) bawah permukaan. Distribusi tahanan-jenis lapisan bawah permukaan dapat dimodelkan dengan metoda inversi. Pada kasus inversi MT 1-D, parameter model hanya berupa tahanan-jenis lapisan dan ketebalan lapisan. Metoda yang digunakan pada pemodelan ini metoda pendekatan linier dan simulated annealing (SA). Pada metoda pendekatan linier, matriks Jacobi yang berisi turunan parsial fungsi pemodelan kedepan terhadap parameter model dan misfit data dapat digunakan untuk mengoreksi model awal. Pada metoda SA, model yang dipilih secara acak (random) dari ruang model dievaluasi untuk menentukan apakah model tersebut diterima atau ditolak. Evaluasi didasarkan pada kriteria probabilistik dimana model yang menghasilkan misfit lebih rendah memiliki probabilitas lebih besar untuk diterima sedangkan pada metoda simulated annealing, model awal dikoreksi menggunakan ruang model. Koreksi pada model awal ini dilakukan secara iteratif sampai diperoleh solusi optimum. Metoda pendekatan linier memiliki ketergantungan pada model awal, sehingga penentuan model yang tidak tepat akan menghasilkan solusi yang tidak konvergen terutama pada model awal dengan lapisan yang banyak. Metoda SA relatif lebih stabil sehingga hampir selalu dapat konvergen menuju model optimal.