Pembekuan bahan makanan berlemak secara saat ini cukup tinggi terutama dalam pengawetan. air blast freezer merupakan salah satu unit pembekuan cepat yang tersedia di pasaran. Namun, kapasitasnya yang besar menjadi kendala bagi industri kecil baik dari segi efisiensi kerja maupun dalam biaya konsumsi energi.
Di laboratorium termal dan kondisi lingkungan telah ada unit air blast freezer yang dibuat oleh mahasiswa teknik fisika. Namun unit tersebut memiliki beberapa masalah diantaranya kerja sistem refrigerasi yang tidak baik, spesifikasi alat yang tidak disesuaikan dengan kebutuhan, sirkulasi udara pada ruang pendingin yang tidak maksimal dan juga refrigerant yang sebentar lagi akan dilarang untuk dipakai.
Oleh karena itu dirancanglah desain modifikasi dari air blast freezer dengan kapasitas yang sama namun waktu pembekuan yang lebih lama yaitu selama 4 jam. Modifikasi yang dilakukan antara lain, dengan mengubah letak kipas dari belakang evaporator ke depan evaporator, lalu menambah baffle pada ujung ruang pendingin sehingga udara dingin bisa bersirkulasi dengan baik. Selain dari modifikasi ruang pendingin, modifikasi juga dilakukan pada sistem refrigerasinya. Sistem refrigerasi yang sebelumnya adalah multi stage dengan refrigerant R22. Modifikasinya adalah dengan mendesain beberapa jenis sistem refrigerasi yaitu single stage, multi stage, dan cascade dengan beberapa jenis refrigerant yaitu R404A, R417A, R407C, dan R410A. Kompresor, katup ekspansi dan pelumas dipilih berdasarkan pada kecocokan daerah kerja dan refrigerannya.