Tandan kosong kelapa sawit (TKKS) merupakan salah satu limbah industri kelapa
sawit yang memiliki banyak potensial. TKKS memiliki kandungan hemiselulosa
tinggi yang berpotensi untuk diolah menjadi produk yang bernilai jual tinggi, salah
satunya adalah xilitol. Xilitol merupakan gula alkohol yang memiliki banyak
manfaat, salahsatunya sebagai gula diabetes. Selama ini, xilitol diproduksi melalui
dua cara yaitu secara kimiawi dan biologis. Produksi xilitol secara kimiawi memiliki
kelemahan, salah satunya membutuhkan biaya yang besar karena proses yang
dilakukan membutuhkan tekanan yang tinggi, sehingga proses secara biologis dapat
digunakan sebagai alternatif pengganti produksi xilitol secara kimiawi.
Proses produksi xilitol secara biologis di awali dari proses hidrolisa lignoselulosa
dengan menggunakan enzim xilanase, selanjutnya hasil hidrolisat limbah TKKS
difermentasi dengan memanfaatkan mikroorganisme yaitu yeast D.hansenii, sehingga
akan diperoleh larutan fermentasi hasil hidrolisat TKKS. Pada penelitian ini, juga
digunakan larutan model fermentasi yang dihasilkan dari proses fermentasi substrat
xilosa dan larutan model permeat UF. Larutan fermentasi hasil hidrolisat TKKS dan
larutan model fermentasi masih terdiri dari produk-produk lain hasil fermentasi yaitu
etanol, asam organik dan senyawa kimia lainnya. Oleh karena itu, diperlukan
teknologi yang mampu menghilangkan pengotor tersebut.
Metode pemisahan berbasis membran, dapat dijadikan sebagai metode alternatif
untuk memekatkan xilitol dari larutan fermentasi. Membran yang digunakan adalah
membran jenis ultrafiltrasi, ultrafiltrasi tight dan nanofiltrasi. Proses pemisahan
larutan model fermentasi dengan membran UF dan NF menunjukan bahwa
mikroorganisme dapat dihilangkan sampai 99% dan komponen xilitol dapat
dipekatkan dari konsentrasi 4,9 gr/L → 6,07 gr/L → 9,34 gr/L. Proses penghilangan
mikroorganisme dari larutan model fermentasi melalui proses sentrifugasi,
menunjukan masih adanya mikroorganisme yang terdeteksi pada larutan supernatan.
Proses pemisahan larutan fermentasi hidrolisat TKKS menunjukan hasil yang kurang
maksimal dalam proses pemekatan tetapi sudah dapat menghilangkan
mikroorganisme dan komponen warna. Proses pemisahan larutan model permeat UF
dengan menggunakan membran NF, menunjukan konsentrasi xilitol dapat dipekatkan
dari 3,32 gr/L menjadi 10,97 gr/L.