Lahan padi tadah hujan merupakan media tanam padi terbesar kedua di Indonesia. Lahan ini belum digunakan secara optimal, terlihat dari nilai produktivitas padinya yang berkisar antara 3 – 3,5 ton/ha. Lahan padi tadah hujan dapat ditemukan salah satunya di Kecamatan Lumbir, Banyumas , Jawa Tengah. Agar dapat mengelola lahan secara optimal, perlu diketahui kendala yang dihadapi. Salah satunya kendala kondisi lingkungan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara produktivtas padi tadah hujan dengan karakteristik fisika, kimia dan fisiografi lahan. Penelitian diawali dengan membuat peta satuan lahan sebagai area pengamatan dengan metode tumpang susun (overlay) peta ketinggian lahan, peta kelerengan lahan dan peta jenis tanah, yang pada tiap satuan lahan dipilih 2 titik sebagai lokasi pengamatan dan pengambilan sampel tanah untuk pengamatan di laboratorium. Karakteristik yang diamati yakni % pasir, % liat, % porositas total, bobot volum, pH dan % materi organik. Nilai produktivitas padi didapat melalui proses wawancara. Hubungan antara produktivitas dengan karakteristik fisika, kimia dan fisiografi diuji dengan uji statistik. Hasil dari tumpang susun peta ketinggian lahan, peta kelerengan dan peta jenis tanah adalah 16 satuan lahan. Jenis tanah pada 16 satuan lahan tersebut terdiri dari 2 macam yakni (1) latosol coklat dan (2) komplek latosol merah kekuningan dan podsolik merah. Kelerengan 16 satuan lahan tersebut terbagi menjadi 0% - 2%, 5% - 15%, 15% - 40% dan >40%. Ketinggian 16 satuan lahan tersebut terbagi menjadi 6 – 131 mdpl, 131 – 251 mdpl, 251 - 376 mdpl dan 376 – 496 mdpl. Pada 16 satuan lahan tersebut, nilai % pasir yakni antara 55,9 – 82,1%, nilai % liat yakni antara 7.1 – 35.4%, nilai % porositas total yakni 99,6% dan 99,7%, nilai bobot volum yakni antara 0,008 – 0,011 g/cm3, nilai pH yakni antara 6,05 – 6,85 dan nilai % materi organik yakni antara 5,1 – 8,2 %. Nilai produktivitas padi pada 16 satuan lahan yakni antara 0,6 – 5 ton/ha. Dari uji korelasi antara karakteristik fisika dan kimia lahan, diketahui terdapat hubungan positif dan tidak siginifikan antara produktivitas padi dengan % pasir (r=0,317, p=0,077), % materi organik (r=0,79, p=0.668) dan % porositas (r=0,221, p=0.225). Sedamgkan % liat (r=0,196, p=0,282), bobot volum (r=-0,256, p=0.158) dan pH (r=-0,133, p=0.468) memiliki hubungan yang negatif dan tidak siginifikan terhadap produktivitas padi. Dari uji korelasi antara ketinggian (r=-0,292, p=0,105), kelerengan (r=-0,372, p=0,036) dan jenis tanah (r=0,045, p=0,805), diketahui bahwa diantara ketiga faktor fisiografi tersebut, kelerengan merupakan karakteristik lahan yang memiliki hubungan signifikan
terhadap produktivitas lahan. Semakin besar persentase kemiringan lereng maka produktivitas padi yang ditanam pada lahan tersebut akan semakin rendah. Berdasarkan nilai korelasi (p) disimpulkan bahwa belum ditemukan hubungan antara karakteristik fisika dan kimia lahan dengan produktivitas padi dan diantara ketiga karakteristik fisiografi yang diuji, hanya kelerengan lahan yang memiliki hubungan signifikan terhadap produktvitais padi, dengan sifat hubungan diantaranya yakni negatif.