digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Super Typhoon Haiyan terjadi pada tanggal 3 November 2013 di Samudera Pasifik Barat hingga mencapai Laut Cina Selatan. Menurut skala Saffir - Simpson, Super Typhoon Haiyan merupakan badai berkatagori - 5 yang bersifat paling destruktif pada daerah yang dilaluinya. Kekuatan badai mampu menghasilkan gelombang angin dan menjalarkan storm surge menuju perairan Indonesia. Berdasarkan peristiwa badai tersebut dilakukan simulasi penjalaran gelombang dan kenaikan elevasi muka laut menggunakan coupling model gelombang dan hidrodinamika SWAN - ADCIRC. Simulasi coupling model menghasilkan elevasi surge dan tinggi gelombang signifikan. Hasil simulasi elevasi surge menunjukan pola kenaikan yang sesuai dengan data elevasi surge di lapangan. Kenaikan elevasi surge maksimum hasil simulasi pada tanggal 7 November 2013 sebesar 10,75 cm di wilayah Biak, 19,53 cm di wilayah Manokwari, dan 18,84 cm di wilayah Sorong. Sementara pada tanggal 9 November 2013 kenaikan elevasi surge maksimum mencapai 14,14 cm di wilayah Tahuna, 11,32 cm di wilayah Manado, 10,87 cm di wilayah Bitung, dan 19,37 cm di wilayah Toli - Toli. Tinggi gelombang signifikan maksimum terjadi pada tanggal 7 November untuk wilayah Biak, Manokwari, dan Sorong dengan ketinggian 1,87 m, 2,21 m, dan 2,28 m, tanggal 8 November untuk wilayah Tahuna dan Bitung dengan ketinggian 2,06 m dan 2,57 m, dan 9 November untuk wilayah Toli - Toli dengan ketinggian sebesar 1,08 m.