digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2004 LOEKMAN
PUBLIC Alice Diniarti

Artefak seni rupa tradisional Cirebon yang mengandung unsur kaligrafi Arab seperti hiasan dinding, lukisan kaca, ukiran kayu, batik, isim, merupakan bagian dari kekayaan ragam budaya di Indonesia. Seni kaligrafi Arab turut andil memberikan kontribusinya terhadap kesenian tersebut, bahwa dengan masuknya unsur kaligrafi dan berakulturasi dengan kesenian tersebut, menjadikannya bernilai sakral yang tinggi, bahkan ada yang berlebihan : dianggap memiliki kekuatan magis dan mistis. Dari sisi bahasa rupa, pads artefak tersebut terdapat unsur-unsur asing, namun diklaim sebagai milik Cirebon. Bagaimana hakikat yang sebenarnya dari fenomenon tersebut ? itulah yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap makna, baik secara visual seperti unsur estetik dan makna simboliknya, maupun dari sisi kaligrafi Arab yaitu untuk meneliti keabsahan bunyi teksnya. Artefak yang menjadi objek penelitian diperoleh dari berbagai lokasi, seperti dari Cirebon : museum Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, warga masyarakat, seniman pelukis kaca, dan yang diperoleh dari luar Cirebon, yaitu dari Bandung seperti : koleksi Haryadi Suadi, Haji Abay, dari Jakarta seperti koleksi Joop Ave, Museum Tekstil, dan yang diperoleh melalui referensi lainnya, seperti buku-buku, tesis, dan informan serta tokoh masyarakat Cirebon yang diwawancara langsung di lapangan. Adapun proses analisisnya, dengan menggunakan metode deskriptif analisis penulis secara khusus memilih dan memilah artefak yang mengandung kaligrafi Arab. Kemudian meneliti berbagai unsurnya dengan menyisir satu persatu huruf demi huruf, titik demi titik dengan Cara memperoleh kata kunci sebagai pembuka isi teks yang terkandung di dalam unsur kaligrafinya, dan menghubungkannya dengan makna simbolik dari unsur-unsur visual karya tersebut. Dan hasil penelitian, penulis memperoleh temuan-temuan yaitu : dari sudut bahasa rupa, bahwa masih eksisnya warisan pra Islam (seperti wayang) dan unsur luar pads kesenian tersebut yang digubah oleh seniman menjadi bentukan baru sebagai hasil akulturasi dengan kebudayaan lokal. Dan sisi kaligrafi Arab, secara umum penulis melihat bunyi teksnya berisi kalimat tawhid dan span dari ayat-ayat Alquran. Selain itu, ditemukan kesalahan, kekuranga dan kelebihan, dalam penulisan teks Alquran, dan hal-hal lain yang menyesatkan, seperti penampilan gambar yang tidak proporsional, penempatan lafazh Allah yang kontroversial, dan sebagainya