Penelitian tomografi seismik pada Gunungapi Guntur ini menggunakan Metode Tomografi Double-Difference (TomoDD) (Zhang dan Thurber, 2003). Metode ini dapat secara simultan merelokasi hiposenter gempa dan mencitrakan struktur kecepatan bawah permukaan. Tomografi Double-Difference menggunakan kombinasi data waktu tiba absolut dan data waktu tiba differensial yang lebih akurat. Metode ini mampu menghasilkan relokasi hiposenter gempa dan model struktur kecepatan yang lebih akurat di dekat daerah sumber gempa. Penelitian ini menggunakan Program TomoDD (Zhang dan Thurber, 2003) yang berbasis pada Algoritma Tomografi Double-Difference. Model struktur kecepatan rambat gelombang P menunjukkan adanya deviasi anomali negatif yang mungkin mengindikasikan adanya materi-materi panas atau fluida tinggi di bawah Puncak Guntur. Sementara itu, model struktur kecepatan rambat gelombang S menunjukkan deviasi anomali positif di bawah Puncak Guntur. Namun secara umum, nilai Vp lebih rendah dan nilai Vs lebih tinggi relatif terhadap model kecepatan awalnya. Fenomena ini kemungkinan disebabkan oleh akurasi data gelombang S yang kurang baik. Oleh karena itu, tomogram Vp/Vs tidak dapat diinterpretasi untuk menentukan kemungkinan keberadaan dapur magma di bawah Gunung Guntur. Relokasi hiposenter dengan menggunakan program TomoDD memberikan hasil yang cukup memuaskan dimana hiposenter-hiposenter setelah direlokasi lebih terfokus dan membentuk suatu pola melurus dari Gandapura menuju Guntur serta terfokus pada kedalaman 4 – 6 km di bawah Puncak Guntur , sesuai dengan data geologi oleh Alzwar dkk. pada tahun 1992.