Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) merupakan salah satu jenis sel surya berbasis semikonduktor yang menggunakan fenomena fotoelektrokimia sebagai prinsip dasar untuk menghasilkan energi listrik. Komponen DSSC terdiri dari fotoanoda, dye, elektrolit, dan elektroda lawan. Sistem DSSC memerlukan elektroda lawan yang memiliki aktivitas elektrokatalitik tinggi untuk mereduksi ion I3 - dari elektrolit. Elektroda lawan yang selama ini digunakan adalah kaca konduktif yang dilapisi logam platina (Pt). Logam Pt memiliki konduktivitas yang tinggi serta aktivitas elektrokatalitik yang baik. Namun, mahalnya harga logam Pt menyebabkan biaya pembuatan DSSC menjadi sangat tinggi, sehingga perlu dikembangkan penelitian mengenai elektroda lawan tanpa logam Pt. Polimer konduktif seperti polianilin (PANI) dan turunannya dilaporkan dapat diaplikasikan sebagai elektroda lawan untuk menggantikan logam Pt dalam perangkat DSSC. PANI memiliki beberapa keunggulan dibandingkan polimer konduktif lainnya, seperti memiliki kestabilan tinggi, biaya produksi yang ekonomis, konduktivitas elektroniknya dapat diubah secara reversibel dengan cara oksidasi ataupun reduksi sehingga PANI sering diteliti dan pesat pengembangan aplikasinya. Akan tetapi, PANI sulit untuk diproses lebih lanjut karena tidak dapat larut dalam pelarut umum seperti air dan metanol yang menyebabkan banyaknya penelitian mengenai modifikasi PANI. Salah satu modifikasi PANI yang menarik perhatian adalah polianilin tersulfonasi (SPAN), yaitu dengan memasukkan gugus sulfonat (-SO3-) ke dalam cincin anilin. SPAN memiliki sifat yang lebih baik dari PANI yaitu mampu membentuk kontak Ohmik dengan logam, memiliki aktivitas elektrokatalitik yang baik, dan dapat larut dalam pelarut umum seperti air dan metanol. Tujuan penelitian ini adalah untuk mensistesis SPAN yang merupakan turunan PANI yang memiliki aktivitas elektrokatalitik tinggi dan larut dalam pelarut umum serta mengaplikasikannya pada sel surya melalui fabrikasi DSSC yang meliputi preparasi fotoanoda, dye, larutan elektrolit, dan elektroda lawan di mana SPAN digunakan sebagai elektroda lawan. Dalam pengaplikasiannya, SPAN dicampur dengan material berbahan karbon seperti grafit dan karbon aktif. Grafit digunakan karena memiliki konduktivitas elektrik tinggi dan karbon aktif digunakan karena memiliki aktivitas elektrokatalitik yang baik. SPAN hasil sintesis diukur nilai konduktivitasnya menggunakan LCR Meter serta dikarakterisasi menggunakan spektroskopi FTIR dan spektroskopi Raman, sedangkan perangkat DSSC dikarakterisasi menggunakan simulator solar ORIEL S013A dan V-I Keithley 2400. SPAN yang dihasilkan memiliki nilai konduktivitas sebesar 4,5 x 10-3 S/cm pada frekuensi 50 Hz. Keberhasilan masuknya gugus sulfonat dalam rantai PANI ditunjukkan dengan munculnya puncak pada bilangan gelombang 1020 cm-1 yang menunjukkan adanya vibrasi ulur gugus S=O dan puncak pada bilangan gelombang 1068 cm-1 yang menunjukkan adanya vibrasi ulur gugus C-S pada spektrum FTIR. Pengukuran Raman mengindikasikan terbentuknya gugus sulfonat pada cincin anilin dengan munculnya puncak pada pergeseran raman 488 cm-1 dan 1240 cm-1. Puncak tersebut menunjukkan adanya vibrasi ulur gugus S=O (488 cm-1) dan vibrasi ulur gugus C-S (1240 cm-1). Kehadiran SPAN pada elektroda lawan dalam perangkat DSSC mampu meningkatkan efisiensi DSSC. Nilai efisiensi yang diperoleh dengan menggunakan grafit, blend grafit/PANI (3:1), dan blend grafit/SPAN (3:1) berturut-turut adalah 0,85 % ; 1,38 % ; dan 1,91 %. Nilai efisiensi yang diperoleh dengan menggunakan karbon aktif, blend karbon aktif/PANI (3:1), dan blend karbon aktif/SPAN (3:1) berturut-turut adalah 0,98 % ; 1,45 % ; dan 1,68 %.