digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Rekaman data seismik sering terkontaminasi oleh noise, terutama akibat penggunaan sumber di permukaan. Salah satu sumber di permukaan adalah vibroseis yang penggunaannya mengakibatkan munculnya gelombang permukaan dan guided waves yang mendominasi rekaman data seismik. Apabila kedua noise ini tidak ditekan akan menyebabkan proses stacking yang tidak optimal dalam menghasilkan penampang seismik yang baik. Guided waves merupakan event yang berulang dan dapat diprediksi sehingga penerapan dekonvolusi prediktif dirasa mampu untuk menekan noise ini. Penerapan dekonvolusi prediktif membutuhkan dua buah parameter yaitu, operator length dan prediction lag. Berdasarkan percobaan, diperoleh nilai parameter operator length dan prediction lag sebesar 120 ms dan 8 ms yang terlihat mampu menekan guided waves dengan baik. Banyak metode yang telah dikembangkan untuk menekan gelombang permukaan antara lain, Filter F-K, Filter Radial-Trace, dan Surface Wave Noise Attenuation. Pada penelitian tugas akhir ini ketiga metode tersebut diterapkan untuk menekan gelombang permukaan berdasarkan kecepatan dan frekuensinya. Ketiga metode yang telah diuji mampu menekan gelombang permukaan. Metode Filter Radial-Trace terlihat lebih efektif dalam menekan gelombang permukaan dibandingkan dua metode lainnya yang masih menyisakan residu gelombang permukaan pada rekaman data seismik. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa metode Filter Radial-Trace merupakan metode yang optimal dalam menekan gelombang permukaan pada data seismik dengan sumber vibroseis.