digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Analisis mengenai anisotropi suseptibilitas magnetik (AMS) pada suatu batuan memiliki berbagai manfaat. Salah satunya yaitu dalam penentuan arah aliran lava pada proses pembentukan batuan beku tipe lava flow. Namun, setelah banyak penelitian yang berkaitan dengan hal ini, masih belum didapatkan suatu simpulan umum yang dapat menjelaskan hubungan antara AMS dengan arah aliran lava. Oleh karena itu, dibutuhkan adanya suatu parameter lainnya yang dapat mendukung interpretasi arah aliran lava menggunakan data AMS. Pada penelitian ini, digunakan data citra porositas batuan sebagai parameter kedua yang dihasilkan menggunakan metoda microcomputed tomography (μCT). Batuan yang digunakan pada penelitian ini adalah batuan beku tipe lava flow yang diambil dari Kompleks Vulkanik Ijen, Jawa Timur, Indonesia dengan kode MR2, IJ4 dan ANY3. Tiap batuan kemudian dibentuk menjadi tiga sampel core. Pengukuran suseptibilitas magnetik dilakukan pada enam arah untuk tiap sampel, sedangkan pencitraan porositas menggunakan metoda μCT dilakukan pada satu sampel tiap batuan. Hasil dari kedua metoda kemudian digabungkan dan digunakan dalam interpretasi arah aliran lava. Pada penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa kedua parameter tersebut dapat digunakan sebagai acuan dalam penentuan arah aliran lava. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan adanya korelasi positif antara AMS dengan porositas batuan beku pada batuan MR2 dan IJ4. Namun, pada batuan ANY3 tidak terlihat adanya korelasi yang signifikan antara kedua parameter tersebut.