digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER EVA FADLILA (NIM : 22214030)
Terbatas Suharsiyah
» ITB

BAB 1 EVA FADLILA (NIM : 22214030)
Terbatas Suharsiyah
» ITB

BAB 2 EVA FADLILA (NIM : 22214030)
Terbatas Suharsiyah
» ITB

BAB 3 EVA FADLILA (NIM : 22214030)
Terbatas Suharsiyah
» ITB

BAB 4 EVA FADLILA (NIM : 22214030)
Terbatas Suharsiyah
» ITB

BAB 5 EVA FADLILA (NIM : 22214030)
Terbatas Suharsiyah
» ITB

DAFTAR EVA FADLILA (NIM : 22214030)
Terbatas Suharsiyah
» ITB

Sistem Production Sharing Contract (PSC) sudah diterapkan di industri migas Indonesia sebagai pelopor sistem tersebut yang ditandai dengan kesepakatan kontrak sistem PSC pertama pada tahun 1966. Sampai saat ini, sistem PSC ini sudah digunakan di banyak negara. Kontrak di antara perusahaan migas sebagai kontraktor dan pemerintah sebagai pemilik lapangan migas negara berdasar pada prinsip pembagian risiko. Namun, perusahaan sesungguhnya menghadapi ketidakpastian, terutama berhubungan dengan risiko pada aktivitas eksplorasi. Analisa ekonomi dibutuhkan untuk dilakukan pada saat minyak atau gas telah ditemukan. Pada tahap ini, perusahaan migas dihadapkan pada keputusan investasi yang memungkinkan risiko-risiko tertentu naik atau turun. Pada kenyataannya, saat ini sangat menantang untuk menemukan cadangan minyak in place yang ekonomis. Sistem fiskal yang lebih fleksibel dibutuhkan untuk menyeimbangkan risiko di antara investor dan pemerintah. Penelitian ini mencoba melakukan simulasi output untuk model ekonomi dari berbagai sistem fiskal yang diterapkan oleh negara di dunia yaitu Indonesia yang menerapkan PSC Indonesia tanpa sliding scale, Aljazair dan Malaysia yang menerapkan PSC dengan sliding scale dan Irak yg menerapkan TSC (Technical Service Contract). Simulasi output tersebut akan dibandingkan untuk menentukan sistem fiskal yang lebih memberikan fleksibilitas dalam menghadapi ketidakpastian besaran cadangan minyak yang dapat diambil, ketidakpastian harga minyak, besarnya investasi dan risiko yang dikeluarkan/dihadapi oleh investor. Perbandingan juga dilakukan untuk menentukan sistem fiskal yang lebih memberikan fleksibilitas dalam menghadapi ketidak pastiaan besaran cadangan minyak yang dapat diambil, ketidakpastian harga minyak, besarnya investasi dan risiko yang dikeluarkan/dihadapi oleh investor. Pada akhirnya akan diberikan gambaran alternatiflebih memberikan fleksibilitas dalam menghadapi ketidak pastiaan besaran cadangan minyak yang dapat diambil, ketidakpastian harga minyak, besarnya investasi dan risiko yang dikeluarkan serta dihadapi oleh investor