digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


2004 TA PP DODHY PRASETYO WIJAYANTO 1-BAB 1.pdf
Terbatas  Suharsiyah
» Gedung UPT Perpustakaan

2004 TA PP DODHY PRASETYO WIJAYANTO 1-BAB 2.pdf
Terbatas  Suharsiyah
» Gedung UPT Perpustakaan

2004 TA PP DODHY PRASETYO WIJAYANTO 1-BAB 3.pdf
Terbatas  Suharsiyah
» Gedung UPT Perpustakaan

2004 TA PP DODHY PRASETYO WIJAYANTO 1-BAB 4.pdf
Terbatas  Suharsiyah
» Gedung UPT Perpustakaan

2004 TA PP DODHY PRASETYO WIJAYANTO 1-BAB 5.pdf
Terbatas  Suharsiyah
» Gedung UPT Perpustakaan

2004 TA PP DODHY PRASETYO WIJAYANTO 1-BAB 6.pdf
Terbatas  Suharsiyah
» Gedung UPT Perpustakaan


Penentuan recovery factor pada suatu reservoir yang telah mengalami partially-depleting pressure sangat berpengaruh terhadap analisa keekonomian perusahaan karena melalui recovery factor dapat dilihat seberapa banyak minyak bumi atau gas yang masih bisa diproduksi (remaining reserve) hingga reservoir tersebut mencapai tekanan abandonment, dengan cara mengalikan recovery factor yang didapat dengan volume minyak bumi atau gas yang masih terdapat pada tekanan tertentu tersebut. Perhitungan recovery factor ini dilakukan dengan menggunakan persamaan API yang dikeluarkan oleh American Petroleum Institute di tahun 1967 dan persamaan analitik. Untuk menghitung recovery factor pada partially-depleted reservoir, hasil perhitungan dari persamaan API harus dikoreksi dengan menggunakan faktor koreksi dari Metode Koreksi Terhadap Hasil Simulasi Reservoir dan Metode Koreksi Terhadap Beda Tekanan. Hasil analisa menunjukkan pada keadaan awal hingga keadaan partially-depleted reservoir di Lapangan Y terdapat perbedaan hasil akhir perhitungan recovery factor antara persamaan analitik dengan persamaan API yang telah dikoreksi. Perbedaan ini dapat dijadikan suatu perbandingan dan acuan dalam menentukan selang recovery factor yang kemudian dapat digunakan dalam menentukan remaining reserve pada suatu tekanan reservoir.