digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Persebaran pembangkit energi listrik kurang merata di wilayah Indonesia, lebih banyak berpusat di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa. Padahal di daerah tersebut memiliki banyak potensi sumber daya, seperti biomassa yang dapat dikonversi menjadi energi listrik. Salah satu teknologi yang dapat digunakan yaitu motor Stirling yang mampu bekerja dengan berbagai jenis sumber panas. Penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan suatu rancangan motor Stirling yang memiliki kapasitas keluaran 200 W dengan kisaran temperatur kerja antara 300 K hingga 750 K. Perancangan motor Stirling dilakukan dengan menggunakan metoda siklus Schmidt. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh dimensi utama dari motor Stirling dengan efisiensi termal teoritik 60% dan fluida kerja yang digunakan adalah Helium. Efisiensi termal teoritik tersebut belum memperhitungkan losses yang terjadi selama motor bekerja. Pada peneilitan ini diperoleh dimensi utama dari motor Stirling dengan dimensi silinder utama adalah 50 mm ×220 mm. Pada kondisi nyata, efisiensi motor Stirling dipengaruhi oleh efisiensi regenerator. Hal ini dapat dilihat bahwa semakin tinggi efisiensi regenerator maka efisiensi motor Stirling akan semakin baik.