digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2013 TA PP AULIA RIZKY PRATAMA 1.pdf
Terbatas Alice Diniarti
» ITB

Analisa kehilangan tekanan di dalam sumur merupakan suatu hal yang penting dalam pengembangan lapangan minyak maupun lapangan panas bumi. Pada pengembangan lapangan panas bumi, analisa kehilangan tekanan berguna untuk memperkirakan tekanan alir dasar sumur, kemampuan produksi sumur, menentukan ukuran tubing sumur, memperkirakan flashing zone, sampai perhitungan cadangan suatu lapangan. Besarnya biaya yang diperlukan untuk melakukan pengukuran kehilangan tekanan secara langsung membuat banyaknya metode-metode penentuan kehilangan tekanan yang telah dikembangkan oleh para ahli yang seperti : Korelasi dari Duns & Ros (1963), Hagedorn & Brown (1965), Orkiszewski (1967), Beggs and Brill (1973), dan Mechanistic Hasan & Kabir (1988).Persamaan yang dihasilkan umumnya adalah persamaan semi-analitis yang diuji validasi menggunakan data-data dari hasil eksperimen, baik di laboratorium ataupun menggunakan data lapangan.Hasan & Kabir (2002) memodifikasi konsep drift-fluxyang pertama kali diperkenalkan oleh Zuber & Findlay (1965) untuk menganalisa kehilangan tekanan dalam sumur bergantung pada pola alirannya. Model ini menggunakan lima pola aliran yaitu bubbly, dispersed bubbly, slug, churn, dan annular. Model drift-flux yang dikembangkan oleh Hasan-Kabir ini merupakan metode penentuan kehilangan tekanan yang paling baru dan dianggap yang paling akurat. Marda Vidrianto (2006) memodifikasi mechanistic model yang dikembangkan oleh Hasan-Kabir agar dapat digunakan untuk aliran mist dengan menggunakan data lapangan sumur Gas-Kondensat sebagai bahan validasinya. Pada penerapan terhadap sumur-sumur gas-kondensat, persamaan modifikasi ini terbukti lebih baik daripada mechanistic model yang dikembangkan oleh Hasan-Kabir. Pada tugas akhir ini, modifikasi mechanistic model yang dilakukan oleh Marda tersebut diterapkan untuk sumur panas bumi, lalu hasilnya dibandingkan dengan mechanistic model Hasan-Kabirdan data-data pengukuran sumur panas bumi yang berada di Jepang serta diamati tingkat kesalahan dari kedua metode tersebut untuk masing-masing jenis aliran.