digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Saat ini, konduktor transparan secara intensif digunakan pada banyak perangkat elektronik untuk berbagai aplikasi seperti layar sentuh dan layar lapis tipis. Grafena merupakan material karbon dua dimensi (2D) dengan struktur seperti sarang lebah yang memiliki potensi sebagai konduktor transparan dengan konduktivitas listrik dan termal yang tinggi, serta memiliki sifat mekanik yang baik. Pada penelitian ini telah dilakukan modifikasi sintesis grafena menggunakan metode chemical exfoliation yang dikembangkan oleh Hummers. Modifikasi yang dilakukan meliputi tahap pembakaran sampel grafit pada suhu 1000 ˚C untuk mengurangi fasa amorf, serta mengganti oksidator pada tiap tahap oksidasi. Modifikasi pertama adalah pembakaran grafit dengan api pada suhu 1000 ˚C untuk mengurangi fasa amorf, modifikasi kedua adalah mengganti oksidator NaNO3 dengan Amonium eroksodisulfat (APS), modifikasi ketiga adalah mengganti oksidator KMnO4 dengan APS, dan modifikasi keempat adalah dengan mengganti oksidator H2O2 dengan APS. Grafit oksida yang diperoleh dari hasil sintesis, selanjutnya disonikasi pada temperatur ruang untuk mendapatkan dispersi grafena oksida dalam air. Seluruh modifikasi telah berhasil mengubah grafit menjadi grafena oksida. Hal tersebut dibuktikan keberadaan puncak karakteristik dari grafena oksida, yaitu pita G dengan intensitas rendah pada ~1591 cm-1 dan pita D dengan intensitas yang lebih tinggi pada 1310 cm-1. Spektrum serapan UV – Vis dari dispersi grafena oksida dalam air menunjukkan puncak serapan pada ~230 nm yang merupakan transisi π-π* dari ikatan C=C dan serapan pada ~300 nm yang merupakan transisi n-π* dari gugus fungsi karbonil pada grafena oksida. Grafena oksida termodifikasi telah berhasil direduksi menjadi grafena menggunakan fenilhidrazin pada permukaan logam. Spektrum Raman dari sampel grafena menunjukkan fitur yang mirip dengan grafena oksida namun dengan puncak yang lebih tajam, yang menyatakan peningkatan derajat kristalinitas.