digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Sistem Kompleks merupakan suatu sistem yang terdiri dari bagian-bagian atau agen-agen yang saling berinteraksi disertai kempuan untuk menghasilkan perilaku kolektif makroskopik yang baru dan manifestasinya merupakan formasi spontan dari struktur temporal, spasial, atau fungsional individu-individu. Jaringan merupakan kumpulan dari himpunan objek-objek atau sering disebut dengan simpul (node) dan himpunan interaksi atau hubungan antar objek-objek ini yang sering disebut dengan sisi (edge). Untuk menyelesaikan persoalan jaringan dengan ukuran yang besar, umumnya banyak dilakukan dengan membagi jaringan ke dalam kelompok-kelompok kecil berupa pemetaan jaringan. Aplikasi pemetaan jaringan ini sendiri banyak dilakukan dalam berbagai bidang antara lain finansial, bisnis, politik dan transportasi. Khusus untuk aplikasi pemetaan jaringan dalam bidang transportasi, persoalan pemetaan dan pengelompokkan jaringan bermanfaat untuk menambahkan jumlah sisi (rute) yang terdapat pada jaringan transportasi. Analisis dan perhitungan dengan seksama dibutuhkan untuk membangun suatu jaringan baru agar dapat terkoneksi dari satu tempat (simpul) ke tempat lainnya. Faktor lainnya yang juga sangat khas dari jaringan transportasi yaitu adanya Hub nodes yang memiliki pengaruh signifikan terhadap jaringan secara keseluruhan. Namun terkadang pemetaan yang dilakukan terkendala oleh ukuran jaringan yang sangat besar. Oleh karena itu banyak bermunculan metode-metode komputasi dalam menyelesaikan persolan pemetaan jaringan. Dalam tugas akhir kali ini diterapkan algoritma propagasi label lanjut (LPAm+) pada jaringan riil sistem transportasi. Selain running time program yang tergolong cepat, metode ini dapat menyelesaikan persoalan maksimum lokal.