PT Freeport Indonesia (PTFI) adalah perusahaan pertambangan yang beroperasi di
provinsi Papua, Indonesia, produsen tembaga dan emas dan memiliki rencana untuk
menutup lubang terbuka (Grasberg) pada 2018 kemudian akan fokus pada tambang
bawah tanah. Deep Ore Zone (DOZ) adalah salah satu area tambang bawah tanah yang
berkarakter batuan berlumpur yang berpotensi longsor dan membahayakan keselamatan
karyawan di daerah tersebut. Untuk mencapai proses penambangan yang aman maka
PTFI menerapkan sistem MINEGEM yang merupakan sistem otomasi bawah tanah.
Sistem ini dirancang untuk meningkatkan keamanan dan meningkatkan efisiensi dan
efektivitas operator dalam operasi penambangan bawah tanah karena ini adalah sistem
untuk mengendalikan mesin bawah tanah dari jarak jauh sehingga dapat mengurangi
risiko kecelakaan di tempat kerja di wilayah DOZ dan sistem ini memungkinkan mesin
bawah tanah dapat beroperasi dari permukaan. Sistem MINEGEM telah dipasang pada
beberapa mesin Load Haul Dump (LHD) karena berhubungan dengan fungsi mesin untuk
memuat dan mengangkut bijih dari daerah bahaya.
Mesin LHD merupakan salah satu alat berat untuk menunjang kegiatan penambangan
bawah tanah yang memiliki masalah dengan keandalan hidrolik silinder kemudi yang
rendah sejak dua tahun terakhir dengan rata-rata keandalan hanya mencapai 26,7% dari
target dan selisih keandalan dengan target adalah 58,3% dengan potensi kerugian USD
507K/Tahun.
Dengan diskusi kelompok terarah untuk menganalisis akar penyebab masalah maka
menggunakan Current Reality Tree (CRT) untuk mengetahui akar penyebab umum
kemudian lanjutkan menggunakan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) untuk
menentukan peringkat akar penyebabnya kemudian mengidentifikasi penyebab akar
mana yang memiliki nilai risiko tertinggi. Applied Failure Analysis (AFA) digunakan
untuk mengetahui akar penyebab silinder kemudi yang rusak lebih spesifik dengan
pendekatan secara teknis.
Analytic Hierarchy Process (AHP) digunakan untuk menentukan solusi terbaik dari
beberapa solusi yang akan diimplementasikan untuk meningkatkan keandalan hidrolik
silinder kemudi pada mesin LHD dan desain rekayasa ulang dengan membuat pelindung
pada silinder kemudi yang dipilih untuk menghindarkan kerusakan silinder kemudi akibat
terbentur batu. Dengan memasang pelindung tersebut, maka akan meningkatkan
keandalan menjadi 55,9% dan potensi kerugian akan berkurang menjadi USD 359K/
Tahun.
Rencana pelaksanaan harus dilakukan oleh semua pemangku kepentingan, termasuk
memantau kemajuan dan hasil proyek.