Teknologi pengaplikasian tegangan listrik dalam bidang rekayasa luas ditemui termasuk pada pengaplikasiannya dalam pemulihan tanah terkontaminasi minyak bumi. Teknologi pengolahan tanah dengan menggunakan arus listrik atau remediasi elektrokimia merupakan alternatif yang menjanjikan dalam pemulihan tanah terkontaminasi karena fleksibilitas penerapan remediasi in-situ maupun ex-situ, menggunakan arus searah bertegangan rendah juga dapat memulihkan tanah terkontaminasi berbagai jenis polutan termasuk polutan organik. Penelitian satu dimensi skala laboratorium ini menerapkan teknik remediasi elektrokimia sederhana dan teknik remediasi elektrokimia yang ditingkatkan sebagai pembanding. Teknik elektroremediasi sederhana hanya menggunakan air sebagai anolit dan katolitnya. Sementara elektrokimia yang ditingkatkan menggunakan larutan elektrolit Na2SO4 pada penelitian ini. Dari hasil Total Petroleum Hydrocarbon (TPH) yang terukur selama 24jam 1,5V/cm listrik diaplikasikan, kinetika reaksi untuk ketiga sampel tanah (Pasir, Liat Lempung dan Lempung Berpasir) menggunakan eluen Na2SO4 maupun aquadest mengikuti laju reaksi orde satu. Pemantauan dilakukan pada area dekat anoda, tengah dan dekat katoda untuk melihat proses pemulihan secara keseluruhan. Rata-rata laju pemulihan lebih cepat pada eluen Na2SO4, sementara tanah dengan permeabilitas kecil (bermineral clay) lebih lambat pemulihan TPH-nya. Setelah 24jam diaplikasikan listrik terlihat dengan menggunakan eluen Na2SO4 rata-rata menyisakan TPH sebesar 0,13% untuk tanah Pasir, 0,13% untuk tanah Liat Lempung dan 1,99% untuk tanah Lempung Berpasir. Sementara untuk eluen aquadest rata-rata menyisakan 3,74% TPH di tanah Pasir, 1,67% TPH untuk tanah Liat Lempung dan 1,01% TPH di tanah Lempung Berpasir. Laju pemulihan TPH 24jam elektroremediasi masing-masing tipe tanah kaitannya dengan eluen Na2SO4 dan aquadest berturut-turut: tanah Pasir 0,52 % TPH/jam dan 0,37 %TPH/jam; tanah Liat Lempung 0,15 % TPH/jam dan 0,09% TPH/jam; tanah Lempung Berpasir 0,21% TPH/jam dan 0,26 % TPH/jam. Tanah dengan permeabilitas baik cenderung memiliki laju pemulihan menggunakan elektrokimia lebih baik pula. Terlihat tanah Pasir (permeabilitas 8,078x10-4 cm/det), paling baik laju pemulihan TPH diantara tanah Lempung Berpasir (permeabilitas 6,838x10-5 cm/det), terakhir tanah Liat Lempung (permeabilitas 4,443x10-6 cm/det). Rata-rata persamaan laju penurunan TPH remediasi elektrokimia sederhana selama 24jam untuk tanah Pasir, Liat Lempung dan Lempung Berpasir masing-masing yaitu Y= -0,099x + 11,49, Y= -0,037x + 10,43 dan Y= -0,056x + 11,04. Serta remediasi elektrokimia ditingkatkan selama 24jam untuk tanah Pasir Y= -0,187x + 11,17, Liat Lempung Y= -0,154x + 10,59 dan Lempung Berpasir Y= -0,039x + 11,05.