digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dalam rangka meningkatkan kinerja pelayanan jalan kepada pengguna jalan di Kota Bogor, pada tahun 2016 Pemerintah Kota Bogor menerapkan kebijakan manajemen lalu lintas Sistem Satu Arah (SSA) Lingkar Kebun Raya Bogor yang dimulai pada tanggal 1 April 2016. Penerapan manajemen lalu lintas Sistem Satu Arah Lingkar Kebun Raya Bogor diharapkan dapat meningkatkan kinerja jaringan jalan Kota Bogor. Pada hari pertama pelaksanaan manajemen lalu lintas Sistem Satu Arah Lingkar Kebun Raya Bogor, kemacetan masih terjadi pada ruas-ruas jalan di Lingkar Kebun Raya Bogor. Berdasarkan hal tersebut diperlukan penilaian pengaruh penerapan manajemen lalu lintas Sistem Satu Arah Lingkar Kebun Raya Bogor terhadap kinerja pelayanan jalan (total waktu tempuh, total panjang perjalanan, total tundaan, rasio volume per kapasitas) pada ruas-ruas jalan di Lingkar Kebun Raya dan jaringan jalan Kota Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penerapan manajemen lalu lintas Sistem Satu Arah (SSA) Lingkar Kebun Raya Bogor terhadap kinerja jaringan jalan di Lingkar Kebun Raya Bogor dan jaringan jalan Kota Bogor, pola perpindahan arus lalu lintas pada ruas-ruas jalan di Lingkar Kebun Raya dan jaringan jalan Kota Bogor, serta alternatif dari manajemen lalu lintas sistem satu arah pada jaringan jalan Kota Bogor dalam upaya dapat meningkatkan kinerja jaringan jalan di Lingkar Kebun Raya Bogor dan jaringan jalan Kota Bogor saat ini. Penelitian ini berdasarkan pemodelan empat tahap dengan menggunakan program SATURN (Simulation and Assignment of Traffic in Urban Road Netwrok) pada 152 ruas jalan (arteri, kolektor dan sebagian lokal), dan simulasi pada 41 simpang di jaringan jalan Kota Bogor dengan metode pembebanan Wardrop Equilibrium. Berdasarkan hasil pemodelan yang telah dilakukan, penerapan manajemen lalu lintas Sistem Satu Arah Lingkar Kebun Raya Bogor (skenario 2) dapat meningkatkan kinerja ruas jalan di Lingkar Kebun Raya Bogor, namun berdampak pada penurunan kinerja jaringan jalan Kota Bogor secara keseluruhan. Skenario 4 (SSA Kota Bogor Alternatif 2) merupakan skenario yang mempunyai kinerja lalu lintas (total waktu tempuh, total panjang perjalanan, total tundaan dan V/C) yang lebih baik dibandingkan skenario lainnya.