digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pertimbangan estetika dan arsitertural dalam perencanaan gedung masa kini seringkali menghasilkan bentuk-bentuk gedung yang tidak beraturan. Salah satunya bentuk gedung memiliki ketidakberaturan horisontal menimbulkan masalah dalam kinerja seismik struktur. Untuk mengatasi masalah tersebut, dibuatlah peraturan yang mengatur agar struktur tetap aman, salah satunya Pasal 7.3.3.4 pada SNI 1726-2012 yang akan ditinjau dalam studi ini. Oleh karena itu, studi ini membahas secara spesifik peraturan yang kinerja gedung beton bertulang lima belas tingkat yang mempunyai ketidakberaturan horisontal torsi (1a) dan ketidakberaturan torsi berlebihan (1b). Ketidakberaturan ini diperoleh dari perbedaan antara titik pusat massa dan titik pusat kekakuan bangunan tersebut sehingga menimbulkan respon puntir (torsi) pada struktur. Dalam studi ini digunakan analisis non-linear riwayat waktu percepatan gempa yang telah diskalakan untuk mengeluarkan hasil respon strukturnya. Hasil dari metoda analisis menunjukkan bahwa kinerja struktur gedung yang memiliki ketidakberaturan torsi (1a) lebih baik daripada gedung yang memiliki ketidakberaturan torsi berlebihan (1b). Hasil dari perkuatan yang diberikan sesuai dengan Pasal 7.3.3.4 terbukti mengurangi kerusakan dan membuat kinerja struktur menjadi lebih baik.