Universitas Pertamina merupakan perguruan tinggi swasta yang berlokasi di kotamadya Jakarta Selatan, DKI Jakarta. Universitas Pertamina membuat master plan pengembangan untuk mengantisipasi peningkatan jumlah tenaga pengajar dan mahasiswa. Master plan yang dibuat diharap dapat menyelesaikan masalahmasalah yang terjadi di area kampus pada tahun pertama keberjalanan kegiatan belajar mengajar. Salah satu masalah yang dihadapi adalah banjir di beberapa titik kawasan universitas. Banjir disebabkan oleh kurang optimalnya saluran drainase dalam menangani air limpasan hujan. Langkah antisipatif yang diambil untuk mengatasi masalah banjir adalah dengan merancang sistem drainase yang berkelanjutan. Limpasan air hujan yang melewati saluran drainase akan dikonservasi dan diharap dapat berfungsi sebagai cadangan air area kampus untuk menyiram pertanaman. Dalam proses perancangan sistem drainase berkelanjutan, proses analisis hidrologi dilakukanuntuk menentukan intensitas hujan area perancangan. Data curah hujan dari tahun 2007-2016 diambil dari Stasiun Klimatologi BMKG terdekat dari lokasi studi yaitu Stasiun Pakubowono. Intensitas hujan yang digunakan dalam perencanaan merupakan curah hujan dengan periode ulang 5 tahun yaitu sebesar 150,8998 mm/hari. Berdasarkan hasil uji laboratorium kualitas air limpasan hujan dari ruang terbuka di Universitas Pertamina telah memenuhi parameter yang ditentukan oleh baku mutu kelas IV PP No. 82 tahun 2001. Hal ini menunjukkan bahwa tidak perlu dilakukan pengolahan yang kompleks untuk membuat air limpasan layak digunakan kembali sehingga dipilih teknologi konservasi berupa kolam retensi sebagai badan air tempat pengumpul akhir air limpasan. Kolam retensi yang dirancang sebanyak empat buah, jumlah ini ditentukan dari hasil perhitungan dan kondisi lapangan. Saluran drainase yang direncanakan sepanjang 2894,92 meter. Saluran dirancang berbentuk segiempat dengan perlengkapan saluran berupa 5 buah gorong-gorong.