digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pencitraan struktur relatif bawah permukaan bumi menggunakan metode ambient noise merupakan hal yang baru dan memiliki kelebihan tertentu dibandingkan metode seismik pasif pada umumnya, antara lain independen kepada keberadaan sumber eksplosif serta peningkatan signal-to-noise ratio yang dapat dilakukan dengan proses stacking. Kedua hal ini menjadikan ambient noise sebagai metode yang efisien, baik dalam hal akuisisi maupun komputasi. Ekstraksi gelombang Rayleigh dapat dilakukan melalui teknik interferometri ambient noise. Selanjutnya dilakukan depth inversion dari kecepatan gelombang Rayleigh yang bervariasi terhadap periode menjadi kecepatan gelombang geser (Vs) terhadap kedalaman. Data yang digunakan adalah rekaman aftershock Gempa Pidie Jaya periode Desember 2016 - Januari 2017 yang direkam oleh 9 seismometer aktif disekitar Pidie Jaya. Didapatkan model satu dimensi kecepatan gelombang geser (Vs) hasil pemodelan dari kecepatan grup gelombang Rayleigh melalui metode linearized least square inversion, baik dalam skala lokal maupun regional. Untuk model akhir kecepatan skala lokal menunjukkan nilai stabil rendah yang diasosiasikan dengan lapisan sedimen yang lebih tebal daripada model global referensi. Untuk model akhir kecepatan skala regional secara umum mengikuti model awal referensi CRUST1.0.