digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Deformasi yang terjadi di permukaan bumi dapat ditentukan secara langsung dengan pengukuran geodesi maupun analisis geotektonik. Namun, deformasi yang terjadi di dalam mantel hanya dapat diidentifikasi menggunakan anisotropi seismik. Penggunaan gelombang S dalam menentukan anisotropi seismik yang terjadi di dalam mantel cukup masuk akal, karena gelombang S terpolarisasi ke dalam dua komponen yang saling tegaklurus ketika memasuki medium anisotropi. Pada studi ini, penulis menganalisis sebanyak 115 event teleseismik yang berjarak antara 90° hingga 140° dari stasiun pengamat gempa bumi yang terletak di Nusa Tenggara Barat dan Timur dengan periode perekaman sejak 1 Januari 2010 sampai dengan 30 Juni 2014. Fase XKS yang digunakan pada analisis ini terutama ditimbulkan dari gempa dengan magnitudo M>6,0. Berdasarkan analisis anisotropi seismik menggunakan metode shear wave splitting, dihasilkan sebanyak 700 pasang parameter splitting yang dihasilkan dari 14 stasiun pengamatan. Dari penelitian ini, penulis mengamati rata-rata waktu tunda yang dihasilkan untuk masing-masing stasiun ~2,0 detik yang diasosiasikan dengan sumber anisotropi seismik berasal dari bawah slab daripada di atas slab. Di samping itu, arah polarisasi cepat gelombang S yang koheren terhadap arah pergerakan lempeng absolut dalam kerangka hotspot dapat diartikan bahwasanya arah deformasi mantel saat ini memiliki kecenderungan yang searah dengan deformasi yang terjadi di permukaan bumi Selain dua parameter splitting tersebut penulis juga mendapati pengukuran yang menghasilkan null measurement yang mana dapat diinterpretasi sebagai efek dari dua lapisan anisotropi yang saling tegak lurus terhadap arah fast polarisasi, jarak sensor terhadap trench yang lebih besar dari 100 km efektif memberikan kontribusi terhadap kecilnya waktu tunda dan null results, struktur anisotropi yang sangat rumit atau mungkin juga disebabkan oleh polarisasi sudut datang gelombang S yang sejajar atau tegak lurus terhadap sudut polarisasi cepat gelombang.