digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Scaffold adalah material penyangga dengan struktur dan sifat seperti tulang, dan berfungsi sebagai tempat tumbuhnya jaringan tulang. Dalam dunia kesehatan dan kedokteran, khususnya bidang bedah tulang, scaffold merupakan material alternatif dalam proses penumbuhan tulang baru, disamping teknik lain seperti pencangkokan tulang. Pada penelitian ini, scaffold diletakkan sebagai pengganti sementara tulang yang rusak akibat kanker tulang. Karena struktur dan sifatnya, scaffold akan tergantikan secara otomatis bila jaringan tulang yang baru telah tumbuh. Dalam tugas akhir ini telah dilakukan pembuatan scaffold yang dilengkapi dengan bahan pengobatan kanker. Scaffold dibuat dengan metoda freeze drying, menggunakan bahan utama alginat, kitosan, karbonat apatit, dan mangostin. Scaffold dibuat dengan cara mencampur alginat-kitosan dengan perbandingan volume 2:1. Campuran ini ditambahkan serbuk karbonat apatit sebesar 0,1 gram. Unsur obat yang diekstraksi dari kulit manggis ditambahkan pada campuran dengan variasi kelarutan dan volume mangostin, berturut-turut 0,01 g/ml; 0,1 g/ml; volume 1 ml; dan 2 ml. Hasil pembuatan scaffold dikarakterisasi dengan SEM (Scanning Electrone Microscope) untuk melihat ukuran dan distribusi pori dari morfologi permukaan serta melihat gugus fungsi yang terlibat dalam scaffold dengan FTIR (Fourier Transform Infrared Spectroscope). Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa ukuran pori pada scaffold relatif konstan dan tidak dipengaruhi oleh kelarutan dan volume mangostin. Namun demikian, distribusi pori berkurang dengan peningkatan kelarutan mangostin. Ukuran dan distribusi pori yang optimal pada scaffold diperoleh dengan penambahan mangostin 0,01 g/ml sebanyak 2 ml. Ukuran pori scaffold yang dibuat memenuhi standar scaffold komersial (100-300 μm).