digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Gaya gerak listrik (ggl) imbas terdeteksi dari perubahan fluks magnetik melalui perubahan luas solenoida yang ditembusi medan magnet dilaporkan pada tulisan proyek akhir ini. Peralatan yang digunakan terdiri dari seperangkat pemutar piringan, magnet permanen, solenoida dan osiloskop. Dalam percobaan ini, bentuk kurva ggl imbas sebagai fungsi waktu pada osiloskop terdiri dari bukit-datar-lembah yang terkait dengan perubahan luas solenoid yang tertembus medan magnet permanen. Secara kualitatif medan magnet yang ditimbulkan oleh sebuah magnet permanen menurun secara eksponensial terhadap jaraknya dari permukaan magnet permanen tersebut. Dari eksperimen yang telah dilakukan dengan memvariasikan jarak pisah (d) antara sebuah magnet permanen dengan sebuah solenoid (panjang solenoid 12 cm yang terdiri dari 475 lilitan) diperoleh mV. Selain itu, dengan memvariasikan panjang solenoid (3, 6, 9, 12 dan 15 cm) melalui variasi jumlah lilitan solenoid (115, 220, 320, 415 dan 510 lilitan) pada jarak pisah yang tetap terhadap magnet permanen, diperoleh hasil bahwa Vpp ggl imbas yang terjadi tidak berbeda secara signifikan, Hal ini sangat dimungkinkan pada jarak pisah d  3 cm nilai medan magnet sangat lemah. Dengan menggunakan 2 solenoida, dimana yang satu memiliki jumlah lilitan 3 kali lebih banyak dari yang lainnya diperoleh ggl imbas yang sesuai dengan hukum Faraday-Lenz. Penentuan kutub magnet permanen juga dilakukan pada percobaan ini dengan menggunakan 6 buah kompas yang diletakkan sekitar magnet sehingga arah garis medan magnet dapat diperoleh dan kutub-kutub magnet ini dapat ditentukan. Hasil penentuan kutub magnet ini sesuai dengan prediksi penentuan perubahan fluks magnetik melalui perubahan fasa ggl imbas ketika dilakukan pembalikan kutub magnet permanen ataupun pembalikan sambungan probe osiloskop.