digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Aliran Bintang adalah kelompok bintang yang bergerak dengan kecepatan dan arah yang sama (O. J. Eggen, 1996). Helmi & White (1999) menyatakan bahwa aliran bintang di halo Galaksi merupakan sisa-sisa dari satelit yang terakresi oleh Galaksi. Hal ini mendukung skenario Hierarchical merging dimana Galaksi terbentuk dari sebuah protosistem yang menarik materi disekitarnya dan bergabung hingga menjadi struktur yang lebih besar dan terstruktur. Ada beberapa metode untuk mencari aliran bintang di halo, sebagai contoh metode Helmi & White (1999) – Helmi & P. Tim de Zeeuw (2000), metode Klement et al (2009) atau metode Arifyanto & Fuchs (2005). Strategi pencarian aliran bintang tersebut adalah dengan mencari overdensities pada ruang fasa. Dalam Tugas Akhir ini akan dibandingkan metode pencarian aliran bintang dari Helmi & White (1999) – Helmi & P. Tim de Zeeuw (2000), dan Klement et al (2009). Parameter Integral of Motion yang digunakan pada kedua metode tersebut berbeda. Untuk Helmi & White (1999) – Helmi & de Zeeuw (2000) menggunakan energi E, momentum sudut L, dan komponen-z Lz pada ruang Integral of Motion. Sedangkan untuk Klement et al (2009) menggunakan parameter kecepatan dispersi dan sudut orbit (Vaz, VΔE, ). Dengan mempelajari tentang aliran bintang, dapat dipelajari lebih lanjut tentang asal usul dari pembentukan Galaksi.