Studi alterasi di daerah lapangan panasbumi Tompaso, provinsi Sulawesi Utara, dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik mineral ubahan dan menggambarkan konsep model sistem panasbumi di daerah tersebut. Batuan induk pada sumur X didominasi oleh breksi vulkanik, setempat ditemukan basalt, tuf dan breksi polimix. Afinitas magmatik berdasarkan data geokimia menunjukan sifat
tholeiitik sampai kalk alkalin. Mobilisasi unsur utama setempat menunjukan adanya pengayaan Na. Tipe alterasi yang berkembang pada sumur X didaerah penelitian meliputi alterasi argilik dan propilitik. Kedua tipe alterasi ini ditandai dengan kehadiran mineral smectite, kaolinit, mixed layer smectite-illite, mixed layer chlorite-smectite, illite pada alterasi argilik dan mineral klorit, kalsit, epidot pada alterasi propilitik. Setempat menunjukan adanya overprint propilitik oleh argilik. Temperatur pembentukan mineralmineral
tersebut menunjukan adanya peningkatan ke arah yang lebih dalam. Pada kedalaman 132 – 450 MKU menunjukan pembentukan mineral pada temperatur 140oC, kemudian mengalami peningkatan menjadi 190oC pada kedalaman 500 MKU dan 230oC ke arah yang lebih dalam hingga 1745 MKU. Indikasi boiling pada sumur X ditandai dengan kehadiran bladed kalsit pada kedalaman 1152 MKU. kehadiran mineral ubahan didominasi oleh mineral yang terbentuk pada lingkungan fluida netral, beberapa mineral yang terbentuk pada lingkungan asam hanya berkembang di dekat permukaan Konsep model sistem panasbumi yang berkembang pada sumur X didukung oleh dua zona alterasi. Pertama, zona penudung yang dibatasi oleh distribusi mineral ubahan yang membentuk tipe alterasi argilik. Ketebalan zona ini pada sumur X menunjukan ± 713.62m yang teridentifikasi mulai kedalaman 132 – 1002 MKU. Kedua, Zona reservoir diidentifikasi melalui distribusi mineral ubahan yang membentuk tipe alterasi propilitik, adapun ketebalan pada sumur X menunjukan ± 425 m yang teridentifikasi mulai kedalaman 1002 – 1745 MKU.