Algoritma Genetika (AG) digunakan untuk menggantikan cara coba-coba (trial and error) yang sering dilakukan dalam simulasi reservoir. Dalam studi ini, AG digunakan untuk untuk mencari panjang optimal sumur horizontal untuk mendapatkan plateau time maksimal dari suatu produksi gas . AG merupakan sebuah metode pencarian acak berdasarkan evolusi alam yang pada penerapannya diperlukan keberadaan sebuah fungsi objektif. Fungsi objektif yang digunakan merupakan hasil curve fitting menggunakan fungsi cubic spline yaitu panjang segmen sumur horizontal dengan plateau time yang diperoleh menggunakan simulasi reservoir. Model AG juga diterapkan ke berbagai arah untuk mendapatkan arah pemboran yang menghasilkan plateau time maksimal. Lebih lanjut, pengurangan data simulasi juga dilakukan untuk menunjukkan semakin sedikitnya proses simulasi yang dijalankan.
Pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa AG dapat memberikan hasil yang tidak jauh berbeda jika dibandingkan dengan hasil validasi menggunakan simulasi reservoir dengan kesalahan plateau time maksimal 7,22 %. Selanjutnya arah pemboran 3150 merupakan arah pemboran yang menghasilkan plateau time maksimal. Pada kondisi laju alir gas 25 MMSCFD dan THP 250 psia, masih pada arah yang sama, didapatkan bahwa pengurangan data menjadi 18%, 30 % dan 50% dari data lengkap, memberikan perbedaan plateau time masing-masing 7.22%, 2,64% dan 0.05%. Sedangkan perbedaan panjang optimal segmen sumur horizontal terhadap penggunaan data lengkap menghasilkan tingkat kesalahan maksimal mencapai 24,5 %. Hal ini mengindikasikan bahwa AG dapat diterapkan dalam optimasi ini dengan tingkat perbedaan yang masih dapat diterima dan juga cukup dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan dalam melakukan simulasi reservoir.