digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Wajah merupakan bagian tubuh manusia yang berfungsi sebagai identitas individu. Wajah memiliki profil yang unik karena terdiri dari berbagai bagian penyusun wajah yang berbeda antara satu bagian dengan bagian yang lain. Pengukuran profil sekaligus rekonstruksi permukaan wajah merupakan kebutuhan yang penting di dunia saat ini baik pada aplikasi biometrik dan antropometrik. Rekonstruksi yang saat ini banyak digunakan berbasis pada penggunaan pemindaian laser yang memiliki akurasi tinggi. Pada penelitian ini, akan dikembangkan metode alternatif berbasis profilometri frinji digital untuk rekonstruksi permukaan wajah secara 3-dimensi. Profilometri frinji digital merupakan sistem perngukuran kedalaman dan rekonstruksi secara 3-dimensi menggunakan cahaya berpola yang diproyeksikan pada obyek uji. Profilometri frinj digital menggunakan informasi deformasi fasa akibat bentuk obyek sebagai besaran yang diukur untuk rekonstruksi obyek. Pada penelitian ini, sistem profilometri frinji digital terdiri dari sebuah proyektor Digital Light Processing (DLP) untuk proyeksi pola frinji dan kamera digital sebagai perangkat perekaman citra obyek. Ekstraksi fasa pada citra terekam menggunakan metode PSI (Phase Shifting Interferometry) 4-step. Untuk mengolah citra fasa dilakukan proses denoising dengan metode PEARLS serta pembukaan lipatan fasa dengan teknik global phase unwrapping yaitu metode PUMA. Kemudian akan dilakukan konversi besaran fasa pada hasil rekonstruksi menjadi besaran kedalaman pada skala metrik. Percobaan awal dilakukan untuk mencoba konfigurasi sistem profilometri frinji digital untuk berbagai jenis obyek 3-dimensi menggunakan berbagai tipe frekuensi. Hasil percobaan awal memberikan bahwa konfigurasi dapat merekonstruksi berbagai jenis obyek 3-dimensi dengan frekuensi frinji paling baik senilai 7 cycle/100 piksel. Implementasi pada wajah manusia dilakukan pada dua naracoba dengan area uji akurasi berada pada daerah hidung. Akurasi pengukuran kedalaman kedalaman hidung antara hasil rekonstruksi dan ukuran sebenarnya mencapai 90% untuk naracoba pertama dan 88% untuk naracoba kedua. Analisa kualitatif terhadap bentuk hasil rekonstruksi wajah juga dilakukan untuk menilai proporsionalitas terhadap wajah sebenarnya. Berdasarkan analisa kualitatif dan kuantitatif, teknik profilometri frinji digital memiliki potensi yang besar untuk dimanfaatkan sebagai cara pengukuran dan rekonstruksi profil permukaan wajah.