digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2003 MUMPUNI
PUBLIC Alice Diniarti

Jembatan cable-stayed merupakan jembatan yang tidak saja memiliki kemampuan menahan beban yang besar namun juga indah secara estetika. Secara garis besar sebuah jembatan cable-stayed terdiri dari tiga bagian, yaitu dek, pylon dan kabel yang menahan dek. Tiap bagian tersebut memiliki perbedaan dalam hal konstruksinya dari satu proyek ke proyek lain. Pcrbedaan itu terutama dikarenakan kondisi lokasi proyek yang berbeda-beda. Sebuah metoda yang diterapkan pada sebuah proyek harus dapat mengakomodasi keadaan lokasi proyek, beserta kendala kendala yang harus dihadapi. Tiap metoda konstruksi jembatan cable-stayed memiliki keunikannya sendiri-sendiri. Ada metoda konstruksi jembatan cable-stayed yang hanya memerlukan waktu konstruksi yang singkat, namun dengan biaya yang mahal, dan ada juga metoda konstruksi jembatan cable-stayed yang relatif lama namun memiliki biaya yang tidak terlalu tinggi. Namun sekali lagi pemilihan metoda konstruksi jembatan cable-stayed ini sangat dipengaruhi oleh kondisi lapangan. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini bertujuan memilih metoda konstruksi jembatan cable-stayed yang memiliki biaya loss dan waktu konstruksi yang tidak terlalu lama. Sebagai kasus adalah proyek jembatan cable-stayed Pasupati yang masih dalam tahap konstruksi. biaya loss dijadikan parameter, karena biaya loss adalah merupakan kerugian yang harus dapat diminimalisir, sedangkan waktu dijadikan parameter karena manfaat proyek dan biaya total proyek sangat dipengaruhi oleh lamanya waktu konstruksi