digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Ionosfer mempengaruhi gelombang elektromagnetik yang melewati lapisan tersebut berupa waktu tunda. Pada teknologi GPS lapisan ini memberikan gangguan pada propagasi sinyal GPS yang menjalar, sehingga efek ionosfer menjadi sumber kesalahan utama dalam penentuan posisi dan navigasi hingga mencapai puluhan meter. Untuk mendapatkan posisi yang sangat teliti efek ionosfer harus dihilangkan. Besarnya pengaruh efek ionosfer ini bergantung kepada kandungan elektron total yang dinamakan TEC ( Total Electron Content) dan frekuensi yang digunakan. Oleh karena itu, studi mengenai karakteristik ionosfer sangat penting untuk dikaji. Receiver Code Bias (RCB) juga sangat diperlukan dalam estimasi TEC. RCB merupakan bias yang bersumber dari alat receiver.Penelitian ini ditujukan untuk mempelajari karakteristik ionosfer yang difokuskan pada variasi spasial VTEC (Vertical Total Electron Content) di Pulau Jawa menggunakan metoda data kode. Stasiun-stasiun yang digunakan yaitu BIG, Jepara, Cirebon, Semarang, Purbalingga, dan Magelang. Karakterisitik VTEC dilihat berdasarkan harian dan musiman serta rata-rata selisih VTEC antara stasiun pengamatan GPS. Hasil pengolahan data menunjukkan ionosfer paling tinggi terjadi pada musim equinox dengan nilai VTEC di atas semua stasiun mencapai lebih dari 60 TECU, sedangkan paling rendah terjadi pada musim summer solstice dengan nilai VTEC lebih dari 50 TECU. Pada selisih VTEC antara stasiun pengamatan GPS nilai selisihnya akan semakin besar jika jarak lurus antar stasiun dan selisih lintang semakin jauh. Hasil RCB juga memberikan pengaruh dalam estimasi VTEC dengan nilai VTEC yang diberikan sebesar dua kali lipat dari nilai RCB.