digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Model numerik merupakan salah satu metode yang biasa digunakan untuk memodelkan kondisi yang ada di lautan. Metode ini digunakan untuk menganalisis kondisi fisis di perairan Selat Bali dan juga mempelajari kasus penyebaran sampah laut terapung di sekitar wilayah Pantai Kuta pada bulan Desember 2011 sampai dengan Februari 2012.Simulasi yang digunakan untuk mempelari kasus ini adalah simulasi hidrodinamika dengan gaya pembangkit pasang surut dan angin. Untuk simulasi sebaran pergerakan sampah laut terapung di Selat Bali digunakan model trajektori partikel dimana input medan kecepatan u dan v untuk faktor penggerak partikel didapatkan dari hasil simulasi hidrodinamika di perairan Selat Bali. Simulasi trajektori partikel dilakukan dengan tiga skenario untuk melihat besar waktu tempuh penyebaran trajektori partikel pada musim barat dari titik sumber sampai wilayah Pantai Kuta, Bali. Skenario 1 digunakan untuk menguji kebenaran model trajektori partikel yang digunakan. Skenario 2 dilakukan pada tanggal 1-8 Desember 2011 untuk meninjau penyebaran trajektori partikel pada awal musim barat, sedangkan skenario 3 dilakukan pada tanggal 1-8 Februari 2012 untuk meninjau penyebaran trajektori partikel pada puncak musim barat. Titik sumber trajektori partikel sebanyak 5 titik yang disebar diwilayah Jembrana, Tabanan, dan Badung. Dari ke 5 titik tersebut dilepaskan sebanyak 10 partikel di masing-masing titik sumber yang kemudian disimulasikan untuk mengetahui pola pergerakan partikel-partikel tersebut.Dari hasil simulasi menunjukan bahwa keberadaan sampah laut terapung yang berada di wilayah Pantai Kuta, Bali berasal dari wilayah yang ada di Pulau Bali. Partikel tersebut membutuhkan waktu 2-8 hari agar bisa mencapai wilayah Pantai Kuta tergantung dari jarak titik sumber ke Pantai Kuta, Bali.