Jawa Barat memiliki ragam makanan tradisional yang terus berkembang menyesuaikan dengan perubahan di sekitarnya, baik itu gaya hidup dan kebiasaan. Makan adalah bagian budaya manusia yang asasi dan tumbuh berkembang sejalan dengan usia kebudayaan manusia itu sendiri (Nedina Sari, Tesis, Hal 25, 200). Penyesuaian tersebut biasanya dilakukan dengan tujuan; mempertahankan eksistensi makanan khas, mengangkat popularitas makanan khas dan mengangkat potensi lokal ke tingkat internasional. Terdapat banyak bentuk penyesuaian yang dilakukan hingga saat ini, salah satunya ialah dengan menerapkan perangkat khusus bagi makanan tertentu yang menyesuaikan dengan kebutuhan tertentu.
Rujak coel sebagai salah satu makanan makanan lokal populer di Jawa Barat yang didapat dari pengolahan buah-buahan yang tumbuh di Jawa Barat telah menjadi makanan yang disajikan di banyak tempat di tanah Sunda ini. Di rumah rujak disajikan pada piring dengan bumbunya yang masih disimpan di dalam coet (ulekan), di pinggir jalan rujak dijajakan di gerobak, di supermarket rujak dikemas secara praktis di dalam kemasan dan dibungkus plasik, di restoran rujak disajikan secara prasmanan.
Namun rujak coel sebagai makanan yang popular di Jawa Barat memiliki potensi untuk disajikan dan dinikmati di tingkat Internasional. Sebuah tempat yang dapat mendukung hal tersebut adalah hotel internasional yang memiliki standar internasional dalam setiap sistem fasilitasnya, dalam hal ini perangkat makan.