2009 TA PP ANINDITA DAISY ARUMI 1-COVER.pdf
PUBLIC Alice D 2009 TA PP ANINDITA DAISY ARUMI 1-BAB 1.pdf
PUBLIC Alice D 2009 TA PP ANINDITA DAISY ARUMI 1-BAB 2.pdf
PUBLIC Alice D 2009 TA PP ANINDITA DAISY ARUMI 1-BAB 3.pdf
PUBLIC Alice D 2009 TA PP ANINDITA DAISY ARUMI 1-BAB 4.pdf
PUBLIC Alice D 2009 TA PP ANINDITA DAISY ARUMI 1-BAB 5.pdf
PUBLIC Alice D 2009 TA PP ANINDITA DAISY ARUMI 1-PUSTAKA.pdf
PUBLIC Alice D
Usaha adalah sekelompok organisasi yang menyuplai barang atau jasa. Dalam sebuah usaha dibutuhkan penerapan sistem manajemen yang terbagi menjadi perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, dan pengarahan. Area manajemen yang memiliki pengaruh penting pada sebuah
usaha adalah manajemen produksi yang bertugas mengatur proses produksi barang atau jasa dan manajemen pemasaran yang bertugas mengelola sumber daya yang semakin sedikit agar dapat memenuhi permintaan konsumen yang terus meningkat, pendistribusian produk agar sampai ke tangan konsumen, dan menentukan strategi promosi yang akan digunakan untuk menjaring lebih banyak konsumen. Strategi promosi yang digunakan berkaitan dengan usaha menempatkan produk ke dalam pikiran konsumen.
Contoh usaha yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah usaha keramik. Usaha keramik memiliki sistem manajemen tersendiri sehingga untuk memahami perbedaan sistem manajemen diajukan pertanyaan-pertanyaan yaitu apakah penerapan manajemen mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan usaha, bagaimana prinsip manajemen diterapkan, dan bagaimana hubungan antara penerapan prinsip manajemen yang efisien dan efektif dengan
sumber daya artistik untuk memajukan sebuah usaha.
Dalam penelitian ini usaha keramik yang diteliti adalah usaha keramik milik F. Widayanto dan Elina Farida. Keduanya mengeluarkan produk dengan tema flora dan fauna namun perkembangan kedua usaha berbeda. Produk-produk keramik yang dikeluarkan oleh usaha keramik milik F. Widayanto menunjukkan keunggulan teknis dan pemahaman bentuk, namun pengaplikasian tema flora dan fauna pada setiap produk menyebabkan desain produk monoton dan tidak berkembang. Sementara pada usaha keramik milik Elina Farida mengeluarkan produkproduk dengan desain yang lebih modern dan bentuk yang bervariasi sehingga lebih mudah menjaring segmen konsumen remaja, namun kurangnya kemampuan teknis pekerja dan pihak manajemen tidak membangun diferensiasi dengan usaha keramik lainnya dinilai menghambat perkembangan usaha keramik ini. Strategi untuk menjadikan F. Widayanto sebagai sebuah merek ditunjang dengan sistem manajemen yang baik, pengembangan kemampuan teknis, dan desain produk yang dapat diterima oleh target pasar yang ditentukan mengantarkan usaha keramiknya menjadi lebih maju. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dan menjawab hipotesa tersebut adalah studi kepustakaan, bantuan internet, observasi langsung, wawancara, dan dokumentasi dengan membatasi produk keramik yang diteliti pada mass production.