Bata merupakan material konstruksi yang sangat dekat dengan masyarakat.Namun, densitas yang cukup tinggi membuat bata bersifat berat sehingga tenaga, waktu, dan ongkos yang dibutuhkan dalam proyek konstruksi menjadi lebih besar.Pembuatan bata ringan merupakan alternatif untuk masalah tersebut. Abu terbang merupakan limbah dari pembakaran bata. Sifatnya yang ringan dan mudah didapat menjadikan material ini berpotensi menjadi bahan dasar pembuatan bata ringan. Bentonit yang juga mineral lempung digunakan sebagai pengikat abu terbang dalam penelitian ini. Sebanyak sepuluh variasi komposisi abu terbang dan bentonit dibuat dengan perbandingan 90%:10% ; 85%:15% ; 80%:20% ; 75%:25% ; 70%:30% ; 65%:35% ; 60%: 40% ; 55%:45% ; 50%:50%. Sampel bata dicetak dengan ukuran 4cmx4cmx4cm dan dikeringkan selama 7 hari. Selanjutnya, dilakukan pembakaran dengan tiga variasi suhu yaitu 900o C, 1000oC, dan 1000o C selama 2 jam. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari pengaruh terhadap sifat fisik, kimia, serta mekanik yaitu mengukur densitas, persen absorbsi air, ketahanan terhadap asama dan basa, serta kuat tekan. Karakterisasi sampel dilakukan dengan difraksi sinar-X dan SEM (Scanning Electron Microscope). Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan suhu dan komposisi abu terbang dapat meningkatkan densitas, menurunkan persentase penyerapan air, ketahanan terhadap asam dan basa semakin baik, dan meningkatkan sifat mekanik sampel bata.