Banyak metode yang digunakan untuk memberikan indikasi tentang kesehatan dalam pengukuran konsentrasi dari suatu biomolekul. Biosensor merupakan perangkat untuk mendeteksi biomolekul akan suatu zat kimia tertentu. Biomolekul yang memiliki bahan magnet dalam kandungannya dapat diukur sifat kemagnetannya dengan menggunakan sensor yang peka terhadap sifat magnet, sedangkan untuk biomolekul yang tidak mengadung bahan magnet dapat dilabeli dengan ion-ion magnet seperti yang dilakukan pada porfirin. Porfirin adalah senyawa aromatik heterosiklik makrosiklik yang tersusun oleh empat cincin pirol dan dihubungkan oleh jembatan metin interpirol. Dalam penelitian ini dibuat desain alat untuk mengukur konsentrasi larutan Porfirin+Fe(III) berbasis GMR dengan parameter konsentrasi larutan dan medan magnet luar. Hasil yang didapat pada pengukuran yaitu semakin besar konsentrasi dan medan magnet luar yang diberikan maka semakin besar nilai tegangan keluarannya. Konsentrasi porfirin dalam tubuh akan mempengaruhi kadar hemoglobin dalam darah, yang berfungsi mengangkut oksigen dari paru-paru keseluruh tubuh. Semakin besar kadar hemoglobin dalam darah semakin baik untuk kesehatan. Pengembangan alat ukur ini dengan parameter-parameter tersebut akan mejadi acuan untuk mengembangkan GMR sebagai sensor magnetik serta prospek GMR sebagai biosensor.