Perkembangan industri, khususnya industri restaurant sekarang ini terlihat semakin pesat. Seiring dengan perkembangan industri tersebut, persaingan yang terjadi di era globalisasi ini pun tentu semakin hebat. Hal ini menuntut semua pelaku industri yang bersangkutan untuk terus memikirkan sesuatu dalam upaya memenangkan persaingan yang terjadi. Salah satu langkah yang dapat dilakukan dalam menghadapi hal tersebut adalah dengan menerapkan budaya corporate entrepreneurship sebagai wahana pengembangan ide-ide baru yang inovatif untuk terus meningkatkan performa perusahaan, meskipun perusahaan yang dimaksud adalah sebuah franchise yang memiliki batas-batar peraturan tertentu. Penelitian ini difokuskan pada kemungkinan pelaksanaan corporate entrepreneurship di Sushi Tei Restaurant Bandung sebagai salah satu franchise restaurant Jepang yang cukup ternama dalam menghadapi tantangan industri, dimana hingga saat ini hal tersebut belum diimplementasikan. Alat ukur yang dipergunakan dalam analisa data adalah Corporate Entrepreneurship Assessment Instrument (CEAI) yang terbagi kedalam lima aspek, yaitu Dukungan Manajemen, Keleluasaan Kerja, Penghargaan, Ketersediaan Waktu dan Batasan Organisasi. Melalui penelitian yang telah dilakukan, diharapkan bahwa pihak manajemen Sushi Tei Restaurant Bandung akan mendapatkan gambaran bahwa pelaksanaan corporate entrepreneurship sangat berpengaruh terhadap peningkatan performa perusahaan melalui pertumbuhan sikap-sikap entrepreneurial dari setiap karyawannya. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan akan memberikan gambaran bahwa corporate entrepreneurship sangat mungkin untuk dilakukan meskipun perusahaan ini terikat oleh franchise policy yang telah ditetapkan.