digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Sinta Posmaria S.
PUBLIC Alice Diniarti

Globalisasi yang ditandai dengan cepatnya arus informasi dari satu tempat ke tempat lain dan yang menyebabkan perubahanperubahan, mengantar masyarakat dunia pada era pengetahuan. Dunia pada saat ini dihadapkan pada perubahan-perubahan yang cepat, siklis dan turbulen. Berdasarkan fenomena tersebut di atas sebuah organisasi atau perusahaan harus menjadi organisasi yang cerdas, tangguh clan kokoh untuk kelangsungan hidupnya. Raka (2000) mengungkapkan bahwa perubahan adalah esensi kehidupan dan hal itu tidak baik dan tidak buruk. Persoalannya adalah bagaimana suatu organisasi atau menanggapinya sehingga perubahan itu memberi manfaat dan bukan sebaliknya membawa malapetaka. Oleh karena itu, menghadapi kondisi seperti ini organisasi perlu menjadi organisasi belajar. Perusahaan dapat berkembang menjadi perusahaan yang cerdas bila perusahaan itu berbekal seperangkat modal yang tidak terlihat wujudnya (modal maya), yaitu modal intelektual, modal lunak dan modal sosial (Hartanto, 1999). Untuk mewujudkannya organisasi membutuhkan transformasi dan kerjasama sinergistik di antara anggota organisasi, bukanlah hanya karena anggotanya memiliki potensi yang tinggi. Tjakraatmadja (1999) menegaskan anggota organisasi yang memiliki potensi insani yang belum tentu berhasil membangun modal maya organisasi. Proses transformasi potensi individu menjadi modal maya kelompok atau organisasi merupakan fokus permasalahan penelitian ini dengan membatasi pada potensi intelektual individu menjadi modal intelektual kelompok atau organisasi. Senge (1990) menjelaskan bahwa proses transformasi membutuhkan habitat yang subur yang disebut lingkungan belajar untuk menjadi mediator bagi proses tersebut. Lingkungan belajar didasarkan pada konsep Senge yang mengungkapkan ada 5(lima) disiplin untuk menjadikan organisasi menjadi organisasi belajar yaitu terdiri dari Penguasaan Pribadi, Model Mental, Berpikir Sistemik, Visi Bersama dan Belajar sebagai Tim. Akan tetapi organisasi atau kelompok membutuhkan rasa saling percaya