Bermain pada anak usia prasekolah bukan saja merupakan kegiatan mencari kesenangan semata,
namun bermam identik dengan kegiatan belajar. Dengan bermain anak-anak fngkat Taman
Kanak-kanak berusaha memahami konsep-konsep medasar dalam kehidupan, mulai mencoba
menyelami nilai-nilai dan aspek budaya yang berlaku di lingkungan tempat anak dibesarkan.
Pola bermain pada anak usia TK dilakukan di luar ruangan dan di dalam ruangan. Dalam thesis
ini dibahas mengenai aspek lokal pada sarana bermain luar ruang. Permainan luar ruang di TK
sejauh ini menggunakan sarana-sarana seperti ayunan, jungkat jungkit atau papan seluncur
sebagai sarana melatih aspek-aspek keberaman, kemandirian, percaya din dan aspek-aspek
lainnya. Dari permasalahan tersebut timbul fenomena yang menarik untuk dikaji yaitu adanya
keseragaman dalam pembuatan dan pemanfaatan sarana bermain- luar ruang pada sekolah sekolah
TK baik di desa, kota, pegunungan maupun di wilayah pesisir. Hampir semua sekolah
menggunakan bentuk alat bermain luar ruang yang sama, padahal mereka berasal dari tempat
yang berbeda dan masing-masing tempat tersebut memiliki nilai-nilai tertentu yang bisa jadi
kurang cocok bila diberikan sarana tersebut.
Bagi masyarakat pesisir yang dalam hal in] diwakili oleh masyarakat dl Desa Sindang Kerta,
penanaman nilai-mlai dan konsep dalam hidup sudah mulai dilakukan semenjak anak memahami
mengenai lingkungannya. Pada masyarakat pesisir budaya bekerja keras, gotong royong dan
kehidupan yang cenderung keras menjadi dasar utama dalam nilai- nilai yang akan diwariskan
secara alamiah pada anak-anak. Oleh karena itu diperlukan adanya sarana bermam luar ruang
yang dapat mengakomodasi penanaman nilai-nilai dari kondisi geografis daerah pesisir yang
khas. Sekolah sebagai salah satu faktor pendukung untuk menanamkan nilai-nilai budaya lokal
pada anak-anak diharapkan dapat mulai menanamkan perubahan dalam penggunaan sarana
bermain luar ruang
Berangkat dari fenomena diatas, maka thesis ini disusun untuk melihat dan mengkaji kembali
sarana bermain luar ruang yang digunakan oleh mufd TK di daerah pesisir. Dalam penelitian ini
akan dikaji penggunaan sarana luar ruang sebagai salah satu media pengembangan potensi anak
dan penanaman nilai lokal.
Penulis berkesimpulan bahwa sarana bermain luar ruang harus disesuaikan dengan kondisi
geografis dan karakterisfk khas masyarakat suatu daerah.