digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Preconditioning data seismik yang optimum sangat dibutuhkan untuk advance prosessing antara lain untuk menganalisa hidrokarbon dengan analisis AVO(Amplitude versus Offset). Kualitas data seismik yang baik ditentukan pada saat prosessing data yang baik dan akurat.Metoda seismik refleksi memiliki frekuensi yang terbatas oleh karena itu sudah tidak sesuai lagi apabila refleksi dari suatu sumber diasumsikan sebagai suatu titik. Metoda Common Reflection surface dikembangkan oleh (Muler, 1998; Hubral, 1998; Hocht, 1998 ; Jager, 1998) dimana sumber gelombang diiluminasikan sebagai suatu garis pada 2D dan suatu luasan pada 3D. Garis atau luasan ini dikenal sebagai zona fresnel. Dengan memanfaatkan informasi dari respon refleksi disekitar titik ZO sepanjang zona fresnel ini (multicoverage data), maka akan didapatkan suatu permukaan stacking untuk setiap ZO point. Dengan melakukan penjumlahan sapanjang garis permukaan stacking tersebut, untuk kemudian menaruhnya di titik ZO sehingga didapat penampang stacking CRS.Dalam studi ini penulis mencoba membandingkan metoda konvensional dan metoda CRS dari data sintetik dan data real. Daerah target yang diindikasikan sebagai gas yang diolah secara konvensioanal dan CRS sehingga mendapatkan preconditioning data gather PSTM yang lebih baik untuk melakukan Analisis AVO. Dari eksperimen yang dilakukan ternyata data yang diolah dengan metoda CRS memberikan data PSTM gather yang lebih baik antara lain : memiliki s/n yang tinggi, preserve amplitude sehingga memberikan informasi yang lebih tepat dalam Analisis AVO.